Beritakalteng.com, TAMIANG LAYANG- Beberapa hari terakhir, Daerah Kabuaten Barito Timur dan sekitarnya dilanda kabut asap tipis yang disebabkan adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kondisi tersebut membuat sejumlah wakil rakyat DPRD Bartim angkat bicara. Selah satunya Wakil Ketua II DPRD Bartim, Depe yang merasa khawatir bencana kabut asap pekat di tahun 2015 akan terulang tahun 2019 ini.
“dampaknya sangat buruk tak hanya menganggu aktivitas masyarakat, namun juga menimbulkan berbagaimacam penyakit yang diderita gara-gara kabut asap” Ujar Depe, Rabu (18/9).
Depe meminta pemerintah daerah melalui Satgas Karhutla memaksimalkan upaya pencegahan, sehingga karhutla tak semakin meluas dan menimbulkan kabut asap yang semakin pekat ujarnya.
Baca Juga : Polres Bartim Sayembarakan Masyarakat Yang Melapor Pelaku Karhutla
“Titik tekananya bukan pada penanggulangan, melainkan pada pencegahan, mencegah lebih baik dari pada mengulangi,” tegasnya menambahkan.
Disisi lain, ia juga meminta Dinas Kesehatan Barito Timur, mulai bersiap menghadapi para korban kabut asap, karena jika kabut asap semakin pekat, maka penderita gangguan pernafasan diperkiraan semakin meningkat ungkapnya.
“Untuk para lansia, ibu hamil, dan anak-anak merupakan kelompok paling retan terdampak kabut asap,” ujarnya.
Pihaknya menyarankan semua masyarakat barito timur, dikota maupun di desa, harus menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, karena partikel dari karhutla yang bertebaran di udara dapat membahayakan kesehatan.(ag/gk)