Asap Tipis Selimuti Bartim, Dewan Minta Siswa Gunakan Masker

Beritakalteng.com, TAMIANG LAYANG- Berapa hari terakhir ini, kabut asap tipis mulai menyelimuti wilayah Barito Timur, dampaknya pun kini mulai dirasa menganggu aktivitas masyarakat sehari-hari terlebih juga di khawatirkan menganggu aktivitas belajar mengajar disekolah.

Sejumlah orang tua siswapun merasa khawatir, karena dalam kondisi udara berasap saat ini bisa saja terpapar berbagi penyakit, seperti batuk, flu, dan sakit tenggorokan, Ujarnya

Hal tersebut mengundang prihatin anggota DPRD Barito Timur, Cilikman menghimbau seluruh perserta didik untuk dapat menggunakan masker untuk menghindari asap, yang hingga saat ini masih terasa pekat terutama pada pagi hari.

“Sangat kasihan kepada perserta anak didik kita, terlebih mereka yang masih duduk dibangku sekolah dasar, maupun tingkat sekolah menengah pertama, apalagi pada waktu pagi-pagi mereka sudah berangkat kesekolah di saat kabut asap dalam kondisi masih menyengat,” Ungkapnya, Senin (16/9)

Baca Juga : Dampak Asap, Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Baca JugaDampak Udara Buruk, UPR Liburkan Aktifitas Perkuliahan

Menurut Cilikman, apabila hal ini tidak diantisipasi oleh banyak pihak, maka banyak kabut asap akan sangat berdampak bagi kesehatan. kandungan kimia yang terdeksi melalui kabut asap ini banyak menghasilkan karbondioksida dan sulfur (belerang).

Kandungan kimia tersebut, bisa menyebabkan permasalahan kesehatan, khususnya gangungan pernapasan hingga mengidap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Angkut (ISPA).

“Dalam situasi ini, maka diharapkan peran orang tua dan guru harus mengingatkan anak didiknya, harus menggunakan masker ketika berangkat maupun pulang sekolah, juga buat masyarakat mengurangi aktivitas yang sifatnya mendesak diupayakan menggunakan masker,” Katanya menambakan.

Dirinya juga mendorong pemerintah bersama masyarakat barito timur untuk berperan aktif dan meningkatkan kesadaran dalam menciptakan situasi siap siaga dilingkungan masing-masing, sebab karhutla ini jangan dipandang sebelah mata karena tidak bisa dipredeksi titik api yang membesar Pungkasnya.(ag/gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: