Simulasi Penetapan Kebijakan Fiskal, BKF Libatkan Mahasiswa FEB UPR

PALANGKARAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) berharap mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dapat lebih memahami proses pembuatan kebijakan fiskal di Indonesia.

Seperti disampaikan Pelaksana Tugas Dekan FEB UPR, Prof. Dr. Irawan, M.Si, bahwa kegiatan simulasi kebijakan fiskal menjadi langkah awal untuk menciptakan pemahaman mahasiswa.

“Saya merasa bangga terhadap antusiasme dan dedikasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ini, mengingat mahasiswa sebagai pemangku kebijakan masa depan,” kata Dr. Irawan, di Ball Room PPIIG UPR, Kamis (07/3/2024).

Kegiatan ini ujarnya, tidak hanya merespons kebutuhan pendidikan praktis, tetapi juga menciptakan titik awal untuk menjalin kerjasama lebih erat antara perguruan tinggi dan lembaga pemerintah.

Momentum pendidikan dan interaksi antara mahasiswa dan praktisi kebijakan fiskal terwujud atas kerjasama erat antara FEB UPR dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan dan didukung Implementing Agreement (IA) antara Jurusan Ekonomi Pembangunan dan BKF.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 16.00 ini diharapkan tidak hanya terselenggara di 2024 saja, tapi juga dapat berlangsung secara berkelanjutan di masa-masa mendatang.

“Ini menjadi langkah konkret dalam mendukung pendidikan praktis bagi mahasiswa FEB UPR,” tambahnya.

Perwakilan BKF dalam hal ini diwakili oleh Kepala Subbidang Pengelolaan Kinerjadan Risiko PKAPBN, Alfinnadzifah turut memberikan kata sambutan mengenai pentingnya peran mahasiswa dalam memahami dan mengaplikasikan kebijakan fiskal.

Sementara itu wakil rektor bidang akademik UPR, Dr. Natalina Asi, M.A usai membuka kegiatan secara resmi berharap mahasiswa dapat mengapresiasi dan memahami tantangan nyata dalam perumusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Melalui simulasi ini, kami ingin menciptakan lingkungan di mana mahasiswa dapat mengalami dan meresapi kebijakan fiskal secara langsung,” ujar Dr. Natalia 

Dr. Natalina kembali berpendapat bahwa dalam atmosfer yang penuh kolaborasi, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis.

Dirinya kembali berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan terlibatnya mahasiswa FEB UPR dalam proses pembuatan kebijakan fiskal di Indonesia.

Harapan besar terletak pada kelanjutan acara ini di tahun-tahun mendatang, agar semakin banyak mahasiswa yang dapat merasakan manfaat langsung dari simulasi kebijakan fiskal ini.

“Kegiatan ini nantinya akan ditindaklanjuti dalam bentuk MoU antara Kementerian keuangan dengan Universitas Palangka Raya, sebagai upaya pencapaian IKU UPR,”pungkasnya. 

Sekedar diketahui, dalam kegiatan simulasi tersebut tiga kelas dibentuk. Masing-masing dipandu oleh Dosen Muda dari Jurusan Ekonomi Pembangunan, yaitu Tiur Roida Simbolon, M.E., Pratiwi Subianto, M.E., dan Suherman, M.E.

Sementara itu, tim BKF yang terdiri  Alfinnadzifah, Prabu Kusuma Nusa Putra, Agung Romy Hasiholan, Arif Setiyawan, Andi Setyo Wicaksono, Didit Nurwahidin, dan Gilang Bayu Utomo menjadi tutor dalam setiap sesi simulasi, memberikan arahan dan wawasan mendalam tentang skenario kebijakan fiskal yang dihadapi.

Sesi simulasi berlangsung dengan sangat baik, dengan partisipasi aktif dan antusias dari para peserta. Mereka secara aktif terlibat dalam perumusan dan analisis skenario fiskal, memberikan solusi kreatif untuk setiap tantangan yang dihadapi.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: