Beritakalteng.com, BUNTOK – Menyambut kunjungan pemerintah daerah kabupaten Barito Selatan pada rangkaian kegiatan Safari Nyepi 1 Saka 1946, pemerintah desa Mabuan, Kecamatan Dusun Selatan, berharap supaya fasilitas keagamaan Hindu mendapatkan perhatian.
“Kami berharap agar fasilitas kegamaan Hindu Kaharingan yang ada di desa Mabuan ini, bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah,” disampaikan oleh Kepala Desa Mabuan, Youstriaseng, di sela kegiatan Safari Nyepi di desa Mabuan, Selasa (5/3/2024).
Harapan tersebut dia sampaikan, dikarenakan selama dua tahun ini Majelis Hindu Kaharingan Mabuan belum lagi mendapatkan dana untuk pembiayaan pembangunan gedung Balai Basarah (rumah ibadah) mereka, yang sampai saat ini kondisinya masih berupa rangka bangunan.
Padahal umat Hindu merupakan salah satu agama mayoritas di desa yang hanya berjarak kurang lebih 10 Km dari pusat kota Buntok tersebut.
“Kasihan mereka (umat Hindu) itu, dua tahun ini belum dapat merampungkan Balai Basarah mereka, dikarenakan terkendala pembiayaan,” imbuhnya.
Sebelumnya, pria yang merupakan lulusan sarjana pendidikan Universitas Palangka Raya (Unpar) ini, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Barsel yang berkenan hadir ke desa yang terkenal dengan buah – buahan musiman itu.
“Terima kasih kepada pemerintah daerah dan seluruh unsur Forkopimda Barsel yang telah berkenan hadir di desa mabuan, dalam rangka Safari Nyepi tahun 2024 ini,” ucap Youstriaseng.
Tidak lupa, dia juga menyampaikan, bertepatan dengan hari raya Nyepi ini, pemdes Mabuan mengharapkan supaya perayaan ini bisa menjadi momentum dan contoh bagi daerah – daerah lainnya di seluruh Kalimantan Tengah dan Indonesia pada umumnya, bahwa toleransi antar umat beragama perlu dijunjung tinggi untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
Menjadi desa yang memiliki masyarakat kurang lebih 600 jiwa dalam keberagaman agama, seperti Hindu, Kristen Protestan, Islam, Katolik dan Pantekosta di wilayah yang hanya seluas 1 Km persegi, desa Mabuan merupakan contoh nyata persaudaraan tanpa perpecahan meskipun berbeda kepercayaan dan pendapat.
“Kita ingin supaya momentum ini, kita ingin Mabuan bisa menjadi contoh bagi desa – desa maupun daerah lainnya di Kalteng dan bahkan di seluruh Indonesia, bahwa toleransi antar umat beragama itu sangat penting, sebagai pondasi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa,” tukasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Majelis Hindu Kaharingan Desa Mabuan, Erin, yang mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah Barsel yang sudah berkenan hadir di desa tersebut dalam rangka memperingati hari raya Nyepi tahun 2024 ini.
Dia berharap agar dengan momentum tersebut, seluruh agama bisa mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah, sehingga berdampak kepada semakin tumbuhnya rasa percaya dan rasa saling menyayangi di antara umat beragama.
“Dengan meratanya perhatian pemerintah terhadap seluruh agama, diharapkan bukan sekedar mampu memupuk rasa toleransi, namun juga bisa menumbuhkan rasa persaudaraan dan kasih sayang di antara umat beragama, sehingga tidak ada lagi perpecahan hanya dikarenakan perbedaan kepercayaan,” terangnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Asisten III Setda Barsel, Mirwansyah dan beberapa unsur Forkopimda Barsel.
Pada kesempatan tersebut, pemkab Barsel juga menyerahkan penghargaan kepada desa Mabuan sebagai desa Sadar Hukum.(Sebastian)