Foto : Direndam banjir yang semakin meningkat, sejumlah titik di ruas jalan akses menuju kota Buntok dari arah Palangka Raya mengalami putus dan harus dikawal oleh masyarakat, BPBD, TNI dan Polri agar bisa dilewati dengan aman.

Ketua DPRD Barsel Minta PJ Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Banjir

Foto : Direndam banjir yang semakin meningkat, sejumlah titik di ruas jalan akses menuju kota Buntok dari arah Palangka Raya di ruas Desa Lembeng dan Mabuan, mengalami putus dan harus dikawal oleh masyarakat setempat, BPBD, TNI dan Polri agar bisa dilewati dengan aman.

Beritakalteng.com, BUNTOK – Prihatin terhadap kondisi ribuan kepala keluarga (KK) yang kehilangan mata pencaharian terdampak banjir, ketua DPRD Kabupaten Barito Selatan, Ir. HM. Farid Yusran meminta kepada PJ Bupati setempat untuk segera menetapkan status tanggap darurat.

Permintaan ini disampaikan oleh Farid kepada awak media melalui sambungan telpon, Senin (22/1/2024).

Dijelaskan dia, sejak beberapa pekan ini, banjir semakin meluap dan merendam sebagian besar desa yang berada di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.

Hal ini sambungnya, mengakibatkan sejumlah besar masyarakat Barsel yang berprofesi sebagai petani dan pekebun menjadi kehilangan mata pencaharian mereka, karena baik itu sawah padi, kebun karet maupun kebun rotan yang menjadi sumber usaha utama masyarakat semua ikut terendam.

“Kita minta kepada PJ Bupati supaya segera menetapkan tanggap darurat banjir, supaya Pemda bisa cepat memberikan bantuan kepada masyarakat,” ucapnya.

“Karena kasihan ini masyarakat ke sana ke mari mencari, mengeluh tidak bisa berusaha, sebab semua kabun karet, kebun rotan dan sawah padi mereka terendam banjir, jadi tidak bisa dipanen,” sambung Farid menjelaskan.

Apalagi menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Barsel itu, saat ini kondisi curah hujan terutama di wilayah Kalimantan Tengah dan khususnya di DAS Barito mengalami peningkatan, sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan banjir yang lebih berkepanjangan.

Sementara itu, berdasarkan pantauan awak media, kondisi air di DAS Barito hingga hari Senin (22/1/2024) memang masih mengalami peningkatan, bahkan sejumlah persawahan dan perkebunan masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Dusun Utara, Dusun Selatan, Dusun Hilir serta Karau Kuala sudah direndam banjir.

Bahkan sejumlah titik di jalan akses menuju kota Buntok, baik itu di ruas desa Lembeng maupun desa Mabuan, Kecamatan Dusun Selatan, kini sudah mulai menggunakan getek (kelotok kecil) atau gerobak untuk menyeberangkan kendaraan roda dua karena direndam banjir.(Sebastian)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: