FOTO :

Rumuskan Arah Kebijakan, Senat Universitas Palangka Raya Bentuk Satgas

FOTO : Rektor UPR, Dr. Andrie Elia SE,MSi ketika memimpin rapat Senat belum lama ini.

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya Sejak berdiri tahun 1963 terus mengalami kemajuan. Ditambah lagi dibawah ke pemimpinan Rektor Dr Andrie Elia, SE,MSi selama tahun 2018 – 2022, perguruan tinggi tertua di Kalteng ini berkembang begitu pesat, baik dari bidang infrastruktur serta capaian dibidang akademik.

Koordiantor (Koordinator) Satgas Prof Dr Danes Jaya Negara SE, MSi CEIA menyampaikan bahwa pembangunan UPR yang telah berjalan saat ini harus berkelanjutan dan bergerak maju. Apa yang telah dicapai terus ditingkatkan.

Senat Universitas Palangka Raya (UPR) merasa perlu merumuskan arah kebijakan dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Universitas Palangka Raya tahun 2022 -2026.

Karena itu Senat Universitas membentuk Satgas untuk menyusun rumusan arah kebijakan itu sesuai dengan aspirasi internal UPR dan masyarakat (stakeholder).

Satgas yang dibentuk Senat UPR ini beranggotakan Prof Dr Danes Jaya Negara SE MSi CEIA, Prof Dr Suandi Sidahuruk, MPd, Prof Dr Sulmin Gumiri MSc, Prof Dr Maria Luardini MA, Dr Ir Sosilawaty MP, Dr Siti Sunariyati MSi, Wijanarka ST MT. Mereka bekerja sejak Februari sampai dengan awal April 2022.

“Rumusan ini akan menjadi panduan siapa pun yang akan memimpin UPR ke depan,” ujar Koordiantor (Koordinator) Satgas Prof Dr Danes Jaya Negara SE, MSi CEIA saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/3/2021).

Pembangunan berkelanjutan ini mengapa menjadi penting, karena itu yang telah dilakukan oleh universitas-universitas papan atas dunia seperti Oxford, Cambride.

Universitas papan atas dunia tersebut melakukan proses pembangunan berkelanjutan dengan tradisi keilmuan dan filosofi kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

“Ini  juga yang dianut oleh universitas-universitas besar di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung,” kata Danes yang juga Dekan FEB.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian UPR ke depan dalam penyusunan arah dan kebijakan ini. Pertama, mempersiapkan kampus UPR menyongsong Ibu Kota Negara yang telah ditetapkan di Kaltim. Kedua, mewujudkan UPR sebagai Badan Layanan Umum (BLU).

Ketiga ,mewujudkan target Indikator Kinerja Utama (IKU). Keempat meningkatkan peringkat UPR. Kelima, mewujudkan digitalisasi  pendidikan. Keenam, mewujudkan globalisasi pendidikan (peningkatan kerjasama internasional). Ketujuh  mewujudkan pencapaian standar pendidikan nasional atau bahkan melampaui .

Saat ini Satgas telah bekerja dengan dibantu oleh Tim Kerja yang berjumlah 17 orang dengan ketuanya Dr. Sutan Silitonga. Tim Kerja ini  akan menghimpun masukan dari internal UPR dan dan masyarakat yang merupakan stakeholder.

Ada enam kelompok yang akan menjadi narasumber focus group discussion (FGD) untuk menghimpun keinginan dan masukan untuk UPR masa depan.

Pertama FGD dosen yang melibatkan 186 orang mewakili dari dekanat, jurusan, program studi, dosen senior dan junior.

Kedua tenaga kependidikan, 45 orang besaral dari koordiantor TU, sub koordinator, tenaga kependidikan senior dan junior.

Ketiga, mahasiswa berjumlah  51 orang dari BEM, DPM universitas, fakultas dan perwakilan organisasi kemahasiswaan. Keempat mantan pejabat UPR dan senior yang berjumlah 30 orang.

Kelompok kelima dan keenam adalah para stakeholder. Yakni , pewakilan dunia usaha sebanyak 30 orang, dan keenam masyarakat yang diwakili para tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda, pemerhati lingkungan, HAM, perlindungan anak dan perempuan.

“Setelah semuanya selesai dihimpun dan dirumuskan, maka hasilnya akan dibawa ke Rapat Senat Universitas untuk ditetapkan sebagai rumusan arah kebijakan dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan UPR 2022 – 2026 ,” tutup Danes.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: