Beritakalteng.com, TAMIANG LAYANG – Dalam Rangka Kegiatan Pertemuan Advokasi dan Kie Kepada Pemangku Jabatan Daerah dan Mitra Kerja, Pemerintah Kabupaten Barito Timur, mengadakan kegiatan Kamis (5/11/2020).
kegiatan tersebut dihadiri, Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Barito Timur, H.Rusdianor didampingi Kabid Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah, Bhakti Tues, SH dan diikuti perserta yang hadir dalam kegiatan.
H. Rusdianor dalam sambutanya menjelaskan, tentang stunting yaitu, tidak lain adalah kondisi keterlambatan pertumbuhan fisik yang dialami oleh anak diusia balita.
“Akibat dari kekurangan gizi yang kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusiannya,” ujar kadis.
Lanjut dijelaskan kadis, sejak tahun 2018 BKKBN, telah melakukan penanganan untuk stunting, lokus stunting yaitu berada didesa Mangkarap Kecamatan Dusun Timur, Putut Tauluh Kecamatan Karusen Janang, Desa Ampah II dan Rodok Kecamatan Dusun Tengah dan 6 Desa di Kecamatan Pematang Karau yaitu Desa Muru Duyung, Bararawa, Bambulung, Kupang Bersih, Ketab dan Muara Plantau.
Diharapkan kadis, Dalam Program Prioritas Nasional (Pro-PN) Penurunan Stunting, berupa promosi dan Kie pencegahan stunting dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi desa yang terpapar stunting.
“Tentunya dengan pendampingan dan pembinaan yang dimotori oleh koordinator PKB/PLKB di lini lapangan,” ucapnya.
Setelah usai dalam kegiatan tersebut, Bakti Tues,SH Selaku Koordinator Bidang Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah, mengatakan kepada awak media, hasil intervensi ada di 5 Kabupaten terutama untuk kasus stunting di Kabupaten Barito Timur di tahun 2018 yang telah ditetapkan oleh Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementrian PPN/Bappenas) sekitar 2.732.
“Untuk tahun 2019 kemaren ada 2 Kabupaten yaitu, Kabupaten Kapuas 7.942 yang terpapar sedangkan Kabupaten Kota Waringin Timur 825,” ujar Bakti.
Untuk tambahan ya, ditahun 2020 ini juga ada 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Barito Selatan terpapar 3.631 dan Kabupaten Gunung Mas 2.942, untuk total semua dalam 4 Kabupaten yang terpapar stunting adalah 26.050 juta.
Kita harap, dengan adanya informasi seperti ini kita gencarkan intervensi dan kita undang kader-kader seperti kemaren dengan begitu mereka bisa menyebarkan informasi dan pemahaman lagi.
“Dengan ini untuk kedepannya Bartim tidak ada lagi terjadi adanya stunting-stunting seperti itu apalagi sampai melonjak,” tutupnya.(ag)