BeritaKalteng.com, Palangka Raya- Pelatih, Pengurus dan atlit catur dalam Pesatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Palangka Raya melakukan aksi penyampaian aspirasi di Kantor Koni Kota Palangka Raya Jl. Tangka Siang Kota Palangka Raya.
Dalam kegiatan tersebut, koordinator lapangan Ari Santosa Yarwin, Rahman Usof selaku pelatih beserta atlit catur menyerahkan surat kepada pengurus Koni Kota Palangka Raya. Adapun isi surat tersebut menyampaikan dua hal.
Yakni pertama bahwa fakta pengalokasian dana disebutkan setiap cabang olahraga (cabor) dibantu hanya sebesar Rp.5 juta adalah omongan/penyampaian ketua dan ketua harian bukan penyampaian organisasi sekelas Koni. Seharusnya dengan good services Koni membuat surat edaran atau pemberitahuan kesemua cabor bahwa bantuan dana kegiatan apapun untuk semua cabor adalah Rp.5 juta.
Kedua, ketidakterbukaan manajemen keuangan tersebut, sangat wajar kami selaku cabor mempertanyakan misalnya seperti beberapa dana hibah yang diterima, beberapa yang dikeluarkan untuk cabor, karena itu kami meminta Koni Kota untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang.
Tidak hanya itu saja, masa aksi juga menyerahkan trofi piala catur yang diraih pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) di Barito Selatan (Buntok) kepada pengurus Koni Kota yang diterima langsung oleh Ketua Harian Koni Kota, Warda Roky M. Dahan. namun pihak Koni menolak hal tersebut dan langsung mengembalikanya dengan alasan bukan hak dari Koni Kota menerimanya.
Pelatih Catur, Rahman Usof ketika diwawancarai menyampaikan, persoalan yang disampaikan menyangkut manajemen organisasi dan keuangan. Dalam melaksanakan kejurkot, porkota dan mengikuti kejurprov, Koni kota selalu membantu Rp.5 juta, bahakan ke Buntok pun dengan jumlah peserta 33 orang juga dibantu Rp.5 juta.
“Apakah ini layak, secara perasaan. Uang Rp. 5 juta kita kembalikan, karena kita terima setelah pulang kegiatan lomba. Kita ingin Keterbukaan masalah anggaran.” ujar Rahman Usof, Kamis (09/8).
Menanggapi adanya aksi tersebut, Ketua Harian Koni Kota, Warda Roky M. Dahan ke sejumlah media menyampaikan, hal ini bermula adanya permohonan bantuan anggaran dari pihak Percasi Kota untuk ikut kegiatan Kejurda di Barito Selatan.
” Mekanisme Koni Kota jelas, bantuan ada beberapa pertimbangan, dan itu dirumuskan bersama dan putuskan oleh ketua umum. Perjalananya, bantaun Rp.5 juta ditolak oleh kawan-kawan percasi dengan alasan tidak cukup untuk menutupi biaya merka di buntok” kata Warda Roky.
Ia mengatakan, sudah melakukan komunikasi langsung dengan Ketua Percasi Kota Palangka Raya (Rina Wati Limonu.red), Inti pembicaraan, dirinya akan menjebatani sekaligus membicarakan dan ditanggulangi kekuranganya.
“Kami dengan Percasi Kota Palangka Raya tetap membuka diri, tapi dengan pak Rahman tidak kami layani. Ini jadi pelajaran buat kami untuk kedepanya. Bantuan yang diajukan sebelumnya sekitar puluhan juta, lalu permohoan bantuan itu, setelah melalui pertimbangan dibantulah Rp. 5 Juta” ujarnya menambahkan.
Soal anggaran Koni, Pihaknya sempat mempertanyakan keterbukaan seperti apa yang dimaksudkan. Warda juga menegaskan kalau Koni Kota Sangat terbuka. Bantuan ini tidak cuma sekali, tapi bantuan berkali-kali bisa diajukan.
“lain hal kalau bantuan diterima satu kali setahun. Trofi Piala Kejurda yang mau diserahkan ke Koni adalah hak-hak para atlit atau Percasi Kota. Saya berdosa kalau saya atau Koni Kota menerimanya.” tutupnya.(Aa)