Pelecehan Situs Budaya, Pelanggaran Berat, Warga Kotim Diminta Saling Menjaga

SAMPIT, GERAKKALTENG.COM- Ketua Praksi Partai Golkar DPRD Kotim, Sinar Kamala mrnyebutkan salah-satu bentuk pelecehan terhadap situs budaya adalah, mengolok-oloki, atau dengan mempertontonkan hal yang tidak lazim di perlihatkan kepada orang banyak, seperti yang terjadi di daerah Kabupaten Pulang Pisau baru ini.

“Dengan memperlihatkan hal yang negatif, memegang alat vital, meskipun itu hanya berupa patung berjenis kelamin perempuan, itu tetap pelecehan situs budaya, karena patung itu dibuat tidak sembarangan,” Ungkap Sinar, Selasa (24/4).

Dalam hal ini anggota Komisi I DPRD Kotim, ini meminta agar warga masysrakat Kotim pada umumnya untuk menjaga kelestarian budaya maupun menjaga situs-situs budaya yang sampai saat ini masih tersisa di seluruh penjuru Kotim ini.

“Lestarikan, dan pasarkan ke publik kalau kita sebagai suku yang beradat dan berpegang teguh pada keyakinan kita masing-masing, mencintai segala bentuk peninggalan nenek moyang kita, bukan malah sebaliknya mencemooh atau melakukan perbuatan yang dapat mencela budaya kita sendiri,” Timpal Sinar.

Wanita asal Desa, Tewang Rangkang, Katingan ini juga meminta agar semua pihak lebih  agresif dalam menumbuhkan rasa saling meghormati dan menghargai, baik itu antar sesama suku, ciri khas budaya masing-masing, maupun keyakinan yqng di anut serta, keberagaman situs budaya di Bumi Tambun Bungai ini.

“Secara umumnya, Kalteng ini terdiri dari banyak budaya, beragam situs pninggalanpun masih tertata lengkap dan baik, untuk itu saya minta semua pihak mampu bertoleransi, berpegang teguh dengan pilsafah adat, dimimana bumi di pijak disitu langit di junjung,” Tutupnya.(So)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *