BeritaKalteng, PALANGKA RAYA – Selain kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), Kalimantan Tengah (Kalteng) masih menjadi pilihan para investor, dan tamu domestik maupun tamu mancanegara untuk berbisnis atau hanya sekedar melancong ke sejumlah destinasi wisata yang ada.
Kunjungan tamu domestik dan tamu asing yang menginap di sejumlah hotel berkualifikasi Hotel Bintang dan Hotel non Bintang, membawa dampak positif terhadap perekonomian dan pembangunan di Kalteng.
Berdasarkan data yang tersadur dalam berita resmi statistik yang dijabarkan, oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng Hanif Yahya SSi MSi. Ia menyebutkan, pada bulan Januari 2018 kemarin.
Tercatat jumlah tamu yang menginap di Hotel Bintang ada 21.058 orang, terdiri atas tamu domestik ada 20.689 orang dan tamu asing ada 369 orang. Dibandingkan bulan Januari 2017 lalu, terjadi peningkatan pada tamu domestik sebesar 34,39 persen dan tamu asing sebesar 31,79 persen.
Sedangkan di Hotel non Bintang, jumlah tamu yang menginap mencapai 63.285 orang, terdiri atas tamu domestik ada 63.165 orang dan tamu asing ada 120 orang. Dibandingkan bulan Januari 2017 lalu, terjadi kenaikan pada tamu domestik sebesar 4,34 persen dan tamu asing sebesar 5,26 persen.
“Jika dilihat dari proposinya, jumlah tamu asing yang menginap selama setahun terakhir, masih di bawah dari 1 (satu) persen dan selebihnya masih didominasi oleh tamu domestik,” sebut Hanif, Kamis (01/03) pagi.
Ia juga mengatakan, jumlah tamu domestik dan tamu asing yang menginap di Hotel Bintang maupun Hotel non Bintang, menggambarkan kunjungan tamu dosmetik dan tamu asing ke Kalteng.
“Peningkatan kunjungan tamu domestik dan tamu asing yang menginap, di sejumlah Hotel Bintang maupun Hotel non Bintang, sebagai gambaran bahwa Kalteng memiliki daya tarik, khususnya bagi mereka yang datang berkunjung dan menginap disejumlah hotel yang tersebar di 14 kabupaten kota di Kalteng,” kata Hanif Yahya, Kamis (01/03) pagi.
Pria berkacamata ini juga menambahkan, gambaran jumlah tamu domestik dan tamu asing yang menginap tersebut, dapat menjadi acuan pemerintah daerah, dalam merumuskan berbagai kebijakan untuk peningkatan perekonomian dan pembangunan di daerah.
“Kondisi tersebut, hendaknya disikapi, dengan berbagai kebijakan ekonomi pembangunan, serta didukung pula dengan jaminan kepastian dan keamanan berinvestasi di Kalteng,” tutup Hanif Yahya. (dhy)