BeritaKalteng, Palangka Raya- perihal keberatan yang disampaikan oleh bakal pasangan calon (Balon) melalui jalur perseorangan atau independen tampaknya menuai sejumlah tanggapan dari pemerhati politik di Wilayah Kalimantan Tengah.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Hukum dan Politik Harati Provinsi Kalteng Donny Y Laseduw kepada awak media, menyarankan kepada Penyelenggara Pelaksanaan Pilkada yakni KPU Kota dan Panwaslu untuk lebih bijaksana.
“Ini pendapat pribadi saya. Kalau Paslon yang sudah memenuhi kententuan 90 persen dari 19.700 dukungan yang diayaratkan, loloskan saja. Agar demokrasi di Kalteng khsusunya di Kota Palangka Raya dapat terbangun dengan baik” ujar Donny jum’at (09/02) di Palangka Raya.
Sehingga dengan demikian, banyak pasangan calon yang berkompetisi. Sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan dalam menetapkan calon yang mana yang akan memimpin roda Pemerintah Kota selama 5 tahun kedepan.
Pendapat tersebut ujarnya lagi, bukan berati kita melanggar norma yang ada, tapi lebih kepada melihat kedepan dari sisi sosiologis dan Empiris atau pengalaman. Sebagai contoh, masyarakat yang memberikan dukungan kepada paslon independen bisa saja merupakan pendukung panatik dari paslon bersangkutan.
“Ketika balon yang dijagokan oleh masyarakat tidak lolos sebagai pasangan yang berkompetisi pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota nanti. Sehingga masyarakat tertentu enggan menggunakan hak pilihnya!” katanya menambahkan.
Dirinya menambahkan lebih dalam, Hal tersebut bisa saja akan mempengaruhi persentase dari tingkat Pemilihan pada Pilkada 2018 Kota Palangka Raya. Untuk itu, sambungnya, pihak penyelenggaran dalam hal ini KPU dan Panwaslu dapat memberikan keputusan yang bijak.
Jangan sampai ada kesan atas persoalan yang, raport merah terhadap pelaksanaan pesta Demokrasi di Kalimantan Tengah dikarnakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2018 rendah.(Aa)