BeritaKalteng, PALANGKA RAYA – Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) maut, antara mobil truk mitsubhisi dum plat DA 1983 TN warna kuning, bermuatan semen dikemudikan oleh Ahmad Rianur (21), dari arah Kota Palangka Raya dengan mobil pick up mitsubhisi plat KB 8629 warna hitam yang identitas pengemudinya, masih belum diketahui, menuju arah Palangka Raya bermuatan 15 orang penumpang pada saat berada di Jalan Tjilik Riwut Km 32, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menimbulkan 11 orang meninggal dunia dan 3 orang luka berat, Sabtu (03/02) pukul 06.00 Wib.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keduabelas korban lakalantas maut yang meninggal dunia, yakni Jono (55), Aulia (25), Iyus (28), Marwan (40), Agus (50), kemudian Agus (35), Mukmin (40), Iwan (35), Hamzah (43), Alhuda (30), serta satu orang penumpang dan sopir pick up yang masih belum diketahui identitasnya. Sedangkan 3 korban luka berat, yakni Lukman (26), Hanafi (30) dan Dedy Mulyadi (45).
Saat ini, penanganan korban meninggal dunia maupun korban luka berat sudah ditangani pihak berwajib dan tenaga medis setempat. Menurut keterangan dari salah satu saksi mata, Cornelis Enggeng (53) mengatakan, pada saat kejadian mobil pick up bermuatan penumpang sebanyak 15 orang ini melaju, menuju ke arah Palangka Raya.
Kemudian, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan muncul mobil truk bermuatan semen yang dikemudikan oleh Ahmad Rianur (21), saling bertabrakan dan pada saat itu juga, mobil pick up yang identitas sopirnya masih belum diketahui langsung terbakar dan meledak, akibat kerasnya tabrakan tersebut.
“Saking kerasnya benturan, dari tabrakan itu hingga mobil pick up berwarna hitam langsung meledak, hingga para penumpang yang berada di belakangnya, tidak sempat menyelamatkan diri. Kejadian berlangsung singkat, sampai penumpang yang masih berada di belakang mobil pick up pun, seketika itu ikut menjadi korban dan terbakar,” terang Enggeng.
Dia juga mengutarakan, kejadian tersebut sentak menjadi perhatian masyarakat disekitar lokasi kejadian, baik penduduk setempat maupun pengguna jalan. Pada saat kejadian, banyak masyarakat yang ingin membantu penumpang yang menjadi korban. Namun, karena adanya api dan mobil tersebut langsung terbakar, maka banyak yang mengurungkan niatnya menolong.
Sementara itu, Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kapolsek Pundu IPTU Rahmat membeberkan, mobil pick up berwarna hitam yang hangus terbakar, menyebabkan tewasnya 11 orang dan 3 orang luka berat.
“Berdasarkan keterangan sopir truk, mobil pick up yang membawa penumpang, rombongan pengajian dari Pontianak, Kalbar oleng keluar jalur hingga menabrak truk bermuatan semen, dari arah berlawanan hingga lakalantas maut tidak bisa dihindari,” terang Rahmat.
Kapolsek Pundu juga menyebutkan, sekarang sopir truk yang mengangkut semen telah diamankan. Sementara, 11 korban yang meninggal setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga yang ada di Pontianak, akhirnya ada yang menyetujui kalau korban, sebagiannya dimakamkan di Pundu.
Informasi terakhir 7 jenazah korban lakalantas maut, atas koordinasi dengan pihak keluarga, dipastikan akan dimakamkan di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotim, sedangkan sisanya akan dipulangkan ke Pontianak, karena permintaan dari pihak keluarga.(dhy/Aa)