Beritakalteng.com– Upaya memperkenalkan sektor kepariwisataan di Kalteng, harus didukung dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, baik dalam menggali maupun memasarkan sebagai bentuk bisnis turisme.
Hal itulah yang membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, menggelar bimbingan teknis sosialisasi kebijakan promosi pariwisata di pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Aprika, di salah satu hotel di Kota Palangka Raya, Selasa (31/10).
Bimtek yang diikuti dari unsur swasta seperti, komunitas pariwisata, perhotelan maupun perwakilan travel di Kota Palangka Raya tersebut dihadiri anggota DPR RI, Asdy Narang, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata (Kemenpar) Dadang dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah,Guntur Talajan.
Anggota DPR RI, Asdy Narang saat membuka secara langsung bimtek tersebut mengatakan, potensi kepariwisataan di Kalteng pada umumnya terbuka lebar untuk dikembangkan. Hanya saja bergantung pada kemauan dan kemampuan SDM para pelaku industri pariwisata maupun penggiat dan pemangku kepentingan pada sektor pariwisata dalam menjual kepariwisataan yang ada tersebut.
Harus diakui kata Asdy dalam mengembangkan sektor kepariwisataan di Kalteng masih memerlukan dukungan dana yang kuat. Anggaran yang minim dimiliki pihak pemerintah daerah, membuat upaya mengembangkan kepariwisataan masih tersendat.
“Kepariwisataan di Kalteng ini masih membutuhkan dukungan dan dorongan dari pusat terutama Kemenpar, agar pemerintah daerahnya mampu mengembangkan pariwisata menjadi sektor yang mampu meningkatkan sektor ekonomi dan pemasukan bagi daerah dimasa depan,”cetusnya.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata, Dadang dalam paparan konsepnya menjelaskan, melalui bimtek promosi pariwisata di luar negeri maka pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata di daerah akan memperoleh gambaran yang lebih luas dan detail mengenai bentuk aktivasi promosi yang rutin dilakukan.
“Pemerintah pada umumnya mengharapkan adanya sinergitas kegiatan promosi pariwisata di luar negeri antara Kemenpar, para Dinas Pariwisata terkait dan para pelaku industri pariwisata dalam rangka pencapaian target kunjungan 15 juta di tahun 2017,”katanya.
Saat ini lanjut dia, telah ada implikasi dari hasil branding dan advertising yang menggembirakan dengan Wonderful Indonesia yang semakin dikenal di luar negeri.
“Kemampuan pengembangan kepariwisataan didaerah, akan bergantung pada kemauan dan kemampuan SADM para pelaku industri pariwisata dalam menjual. Karenanya, Kemenpar tetap merasa terpanggil untuk mem-back up pelaku industri pariwisata melalui branding dan advertising,”ucapnya
Bagi Kalteng itu sendiri tambah Dadang, maka para penggiat pariwisata harus siap dengan semua faktor yang dihadapi saat ini. “Pengembangan kepariwisataan harus dilakukan secara kebersamaan, selain target menjual pariwisata untuk para wisatawan, maka faktor kesiapana destinasi berikut pendukungnya juga harus siap,”terangnya lagi.
Adapun Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan mengatakan, para penggiat kepariwisataan di Kalteng pada umumnya, mempunyai harapan besar dalam menggali secara teknis bagaimana upaya mempromosi maupun memasarkan sektor pariwisata agar lebih baik.
Menurut Guntur, potensi kepariwisataan di Kalteng itu sendiri sudah tersedia, namum harus terus digenjot termasuk kuatnya dukungan anggaran dalam hal pengembangannya
“Saat ini ada kemajuan sektor kepariwisataan di Kalteng, dimana turis asing dan lokal yang mengunjungi Kalteng setiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2017 ini jumlah wisatawan domestik sekitar 509.469 dan turis asing 12.942. Jika promosi dan pemasaran terus diperkuat, maka kunjungan diyakini akan meningkat. Ini harapan untuk mewujudkan visi dan misi Kalteng Berkah,”pungkasnya. (AF)