Foto : Latif Kamaruddin.

LP3KRI Minta Supaya Perumdam Tirta Barito Bersih Dari Politik

Beritakalteng.com, BUNTOK –Koordinator Lembaga Pendidikan, Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (LP3KRI) wilayah kabupaten Barito Selatan dan Barito Timur, Latif Kamarudin, meminta supaya Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Barito harus bersih dari politik.

Hal ini merupakan ungkapan kekhawatirannya terkait permasalahan internal di Perumdam Tirta Barito yang berdampak pada pelayanan publik, yang dimana saat ini masih banyak pelanggan mengeluhkan penyaluran air kurang lancar dan air yang kurang bersih atau kotor.

“Hal ini tentu menjadi perhatian utama Perumdam Tirta Barito Kab. Barsel agar segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret, seperti optimalisasi pengolahan air, perluasan jaringan dan pembersihan secara berkala,” imbuhnya, Rabu (3/4/2024).

Dimana dia meyakini, menurunnya kinerja Perumdam merupakan akibat persoalan di Internal Perumdam Tirta Barito sendiri, yang mana saat ini telah terjadi polemik. Pasalnya ada beberapa kebijakan pimpinan pada saat itu yang dianggap tidak sesuai, di antaranya yaitu pemindahan tugas beberapa pejabat Perumdam termasuk pencopotan jabatan dan pemindahan ke unit pelosok yang menimbulkan keresahan di kalangan internal sendiri.

Diungkapkan Latif, sejumlah karyawan menduga bahwa tindakan ini sengaja dilakukan untuk menyingkirkan pihak-pihak yang dianggap tidak sejalan dengan pimpinan Perumdam Tirta Barito saat itu, dan bahkan ada dugaan kuat pemindahan tugas ini bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan posisi pimpinan sehingga menyingkirkan “lawan politiknya”.

“Para karyawan juga mempertanyakan objektivitas dan akuntabilitas di balik pemindahan tugas beberapa pejabat Perumdam Tirta Barito Kab. Barsel tersebut. Karena keputusan itu sangat mendadak, serta tidak ada pemberitahuan sebelumnya,” bebernya.

Kurangnya transparansi serta pertimbangan yang objektif dalam keputusan itu, ditekankan Latif, dapat merusak moral karyawan dan mengganggu kinerja Perumdam, mengingat beberapa pejabat yang dipindah tugaskan tersebut memiliki masa kerja cukup lama, yaitu rata-rata di atas 20 tahun dan berdedikasi tinggi untuk Perumdam Tirta Barito Barsel serta sudah berpengalaman di bidangnya.

“Kami menduga pemindahan tugas ini tidak sesuai dengan kompetensi dan pengalaman kerja mereka sehingga dapat menghambat kinerja perusahaan,” sebutnya.

Keputusan Pimpinan Perumdam Tirta Barito Barsel ini juga memicu polemik dan kekisruhan di Perumdam Tirta Barito Barsel yang mana para karyawan sangat menentang keputusan ini, dan bahkan Inspektorat Barsel sampai turun tangan menindaklanjuti hal tersebut.

“Diduga Surat Keputusan Pimpinan Perumdam dianggap cacat prosedur dan mereka (Inspektorat) mempertanyakan apakah pejabat baru yang dimutasi memiliki pangkat, golongan, dan kompetensi yang sesuai dengan jabatan barunya karena Alih tugas ini,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan Inspektorat, keputusan tersebut bertentangan dengan “Peraturan Direktur Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Ketentuan Pokok Kepegawaian” yang dinilai para karyawan merupakan arogansi dan kesewenang-wenangan pimpinan. Karena pada saat itu, pimpinan Perumdam Tirta Barito Barsel mengangkat Karyawan Bermasalah yang selama lebih dari 10 (sepuluh) tahun telah nonaktif dan memilih untuk berkarir diluar (cuti di luar tanggungan) yang kemudian baru aktif kembali selama tiga bulan terakhir kembali bekerja di Perumdam Tirta Barito.

“Karyawan ini juga terindikasi penerimaan gajih ganda dari kedua Institusi pada saat berkarir di luar, yang jelas hal ini sudah menyalahi aturan dan hingga kini belum ada kejelasan mengenai kasus ini,” beber Latif lagi.

“Yang menjadi pertanyaan kami, apa prestasi yang bersangkutan selama tiga bulan ini di Perumdam Tirta Barito Barsel sehingga dipromosikan menduduki jabatan Kepala Seksi oleh Pimpinan?” ucap Latif mempertanyakan.

Diduga akibat penerimaan gaji ganda ini, daerah dirugikan mencapai Rp20 juta lebih dan tidak ada inisiatif memberitahukan apalagi mengembalikan ke kas daerah.

Diakui Latif, sebagaimana diungkapkan oleh beberapa sumber LP3KRI yakni AG, AS dan HT yang merupakan karyawan pada Perumdam Tirta Barito Barsel, hal ini menunjukkan adanya ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap proses pengambilan keputusan dan Kebijakan di internal Perumdam Tirta Barito Saat ini.

“Kita tidak heran sama sekali kalau di Perumdam Tirta Barito Barsel ini orang yang mempunyai kasus apalagi Keuangan masih bisa mendapatkan jabatan” tukasnya.

Dengan adanya permasalahan ini, Perumdam dihadapkan pada berbagai tantangan internal dan eksternal yang perlu segera diatasi yaitu peningkatan kualitas air, transparansi dalam kebijakan mutasi, dan pemilihan direktur yang kompeten menjadi kunci untuk membangun kembali kepercayaan dan memajukan perusahaan.

Latif menyerukan kepada semua pihak terkait untuk bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Diharapkan direktur Perumdam Tirta Barito yang terpilih nanti merupakan tokoh atau orang yang benar-benar memiliki rekam jejak, integritas, visi, strategi, dan komitmen yang baik, harus mampu membawa ke arah yang lebih baik dengan profesionalisme, akuntabilitas, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Selain itu, direktur Perumdam harus berani transparan, akuntabel dalam menjalankan roda perusahaan kualitas layanan perlu ditingkatkan dan proses mutasi harus dilakukan dengan pertimbangan objektif dan profesional.

“Mari bersama-sama kita dukung Perumdam Tirta Barito Buntok untuk menjadi perusahaan yang lebih baik dan memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat,” seru Latif mengakhiri.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: