Disdik Kalteng Temukan 62.000 Lebih Siswa SLTA Masuk Usia 17 Sampai 21 Tahun

PALANGKARAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menemukan ada sekitar 62.329 siswa atau siswi di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sederajat masuk pada usia 17 sampai 21 Tahun.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah, M Reza Prabowo, menyampaikan bahwa siswa atau siswi yang terdata ini kemungkinan merupakan orang yang pertama kali menyumbangkan suaranya ke kotak suara pada pemilu 2024 nanti.

“Di dinas Pendidikan itu ada aplikasi yang namanya Pena Berkah. Setelah kita cek ternyata kita menemukan ada siswa atau siswa yang masuk diusia 17 sampai 21 tahun,” kata Reza ketika diwawancarai usia kegiatan sosialisasi di SMAN 2 Palangkaraya, Senin (12/2/2023).

Reza menjelaskan secara rinci bahwa siswa atau siswi yang masuk diusia 17 tahun sekitar 28.000 orang. Usia 18 tahun sekitar 22.000 orang.

Usia 19 tahun sekitar 7000 orang. Usia 20 tahun sekitar 2000 dan Usia 21 tahun ada sekitar 893 orang. Sehingga total lanjutnya ada sekitar 62.329 orang.

Dirinya tidak menyebutkan bahwa tingkat partisipasi pada pemilu di Kalteng rendah. Namun yang ia tegaskan bahwa tingkat partisipasi dalam pemilu harus terus ditingkatkan.

“Dalam sosialisasi, kita terus mengimbau kepada peserta didik kita untuk mau memberikan suaranya dan datang ke TPS masing-masing. Makanya kita melakukan ikrar bersama pelajar secara serentak di seluruh wilayah Kalimantan Tengah,” katanya menambahkan.

Pihaknya juga tidak lupa selalu mengimbau kepada siswa dan siswi SLTA sederajat untuk melakukan pengecekan Data Pemilih Tetap (DPT), baik secara online maupun offline.

Ketika ditanya terkait, apakah dari data tersebut seluruh siswa atau siswi sudah memiliki kartu tanda penduduk (KTP) bisa dipastikan memiliki hak suara pada pemilu 2024 nanti.

“nah ini yang masih misteri. Namun yang jelas informasi sistem data pokok pendidikan (Dapodik), siswa dilakukan pendataan sejak menyerahkan ijazah, baik SMP atau SLTA sederajat,”

“Hanya saja kita tidak tau, dari jumlah 62.000 ini berapa persen siswa atau siswi yang sudah punya KTP. Akan tetapi ada solusi dari KPU bahwa memilih tidak harus mempunyai KTP, tetapi dengan syarat sudah mengurus kependudukan, domisili dan sebagainya, terlebih dahulu,” tutupnya.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: