FOTO : Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran

Peninggian Jalan dan Pembangunan Jembatan Solusi Mengatasi Banjir

PALANGKARAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, menekankan pentingnya menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi banjir musiman yang terjadi setiap tahunnya.

“Maka ini sangat penting kita belajar dari keadan, dimana banjir dalam satu tahun bisa tiga kali. Seperti tahun-tahun lalu jalur selatan dari Katingan ke Sampit putus terendam hingga satu setengah meter,” Katanya, Jumat (26/01/2024).

Menurutnya, dengan belajar dari pengalaman sebelumnya, tindakan ini dapat membantu mencegah akses jalan putus akibat luapan air sungai, meningkatkan daya tahan infrastruktur terhadap banjir musiman, dan memberikan perlindungan lebih baik terhadap dampak banjir di masa mendatang.

Dari kejadian yang sudah lewat maka semua pihak dirasa perlu melakukan evaluasi dan peningkatan akses jalan pasca banjir.

Misalkan jalan nasional, maka untuk penanganan jalan nasional umumnya menjadi tanggung jawab Balai Jalan dan Jembatan, sedangkan jalan provinsi dan kabupaten menjadi kewenangan pemerintah daerah.

“Dengan ini harus diperhatikan terhadap infrastruktur jalan sangat krusial untuk menghadapi bencana banjir yang berulang. Maka dari itu infrastruktur jalan ini sangat penting diperhatikan berkaitan dengan bencana banjir yang selalu terjadi,”ucapnya.

Gubernur memberikan contoh konkret tentang dampak banjir di wilayah Barito yang memutus beberapa akses jalan nasional.

Upaya meninggikan badan jalan merupakan langkah yang strategis untuk mencegah terputusnya akses saat terjadi luapan air sungai.

“Peninggian satu meter pada badan jalan dapat menjadi salah satu pendekatan untuk mencegah genangan air selama banjir,”

“Selain itu, penggunaan pile slab atau konstruksi khusus yang dapat mengatasi genangan air dapat menjadi solusi efektif untuk menghadapi risiko banjir secara lebih proaktif,” bebernya.

Lebih lanjut Sugianto menambahkan, Tindakan pemerintah provinsi yang menyalurkan seribu paket bantuan kebutuhan pokok setelah penetapan status tanggap darurat banjir menunjukkan respons cepat terhadap kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di wilayah Barito.

Tidak hanya itu saja, Persiapan kebutuhan pokok untuk pasar penyangga merupakan langkah strategis untuk mengatasi potensi kenaikan harga pangan akibat terputusnya akses antardaerah selama banjir.

Ini adalah upaya proaktif pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan pasokan pangan di pasar setempat.

“Kerjasama antara Pemerintah, TNI, Polri, Kejaksaan, dan Basarnas dalam penyaluran bantuan menunjukkan koordinasi lintas sektor yang kuat dalam penanggulangan bencana. semua bantuan sudah disalurkan serta untuk pasar penyeimbang nanti akan ditangani oleh dinas teknis,” pungkasnya.(Ngel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: