Punding Apresiasi Kegiatan GBI Transformer Palangka Raya

PALANGKARAYA –  Punding S. Merang, S.Sos., M.M  Mengapresiasi kegiatan gereja Transformer yang luar biasa, terutama keberhasilan dalam merayakan ulang tahun, dalam kurun waktu hanya 2 tahun.

“Semoga kedepannya gereja ini terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam melayani komunitas serta meningkatkan spiritualitas,” kata Menurut Punding, Rabu (10/1/2024)

Punding juga tidak lupa memberikan saran kepada bapak Pdt. Wanderson. S.Pd.K gembala jemaat GBI Transformer agar bisa lebih maju lagi.

keluarga besar GBI Transformer, ujarnya lebih dalam kedepan akan menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi.

Hal ini adalah langkah penting untuk membangun hubungan yang harmonis antara GBI Transformer dan instansi pemerintah.

Lanjut Punding mengatakan bahwa dengan melakukan kunjungan ke tiga kabupaten dan satu kota, yaitu Palangka Raya, Katingan, dan Gunung Mas, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pendekatan berbasis lapangan dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan serta dinamika masyarakat di berbagai wilayah.

Terus berkontribusi dalam pembangunan adalah langkah yang sangat diapresiasi,” tegasnya.

“Adapun misi saya untuk membuat Kalimantan Tengah semakin baik adalah tujuan yang luar biasa. Kolaborasi yang erat antara masyarakat, dan pemerintah provinsi adalah kunci untuk mencapai perubahan positif.

Sementara itu, Pdt. Wanderson. S.Pd.K menyampaikan Mendorong partisipasi pemerintah provinsi dalam pembangunan gereja adalah langkah positif.

Mengajukan usulan dana ke dewan dan memperhatikan kebutuhan pembangunan tidak hanya untuk GBI Transformer, tetapi juga untuk gereja-gereja lain di Kalimantan Tengah merupakan tindakan kolaboratif yang dapat memperkuat peran gereja dalam memajukan komunitas dan memelihara nilai-nilai lokal, seperti “huma Betang”.

“Inilah semangat harmoni dan kerukunan antaragama yang patut dicontohkan. Keberagaman agama dan budaya di Kalimantan Tengah, terutama di Betang, menjadi model inklusivitas yang luar biasa.

“Memperkuat nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan kerjasama lintas agama dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pembangunan bersama dan perdamaian di masyarakat,” tuturnya.(Ngel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: