Inflasi Gabungan Palangka Raya dan Sampit Tercatat 0,23 Persen

PALANGKARAYA – Badang Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, Inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada November 2023 secara umum mengalami peningkatan.

Hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,64 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,54 persen,

Disusul kelompok transportasi 0,23 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutn rumah tangga 0,05 persen.

kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,04 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,01 persen.

Kepala BPS Provinsi Kalteng Eko Marsoro menyampaikan, Inflasi tahun kalender November 2023 terhadap Desember 2022 untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 2,33 persen dan inflasi tahun ketahun November 2023 terhadap November 2022 sebesar 2,58 persen.

“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada November 2023 antara lain cabai rawit, beras, angkutan udara, ikan nila, ikan gabus, emas perhiasan, gula pasir,cabai merah, bawang merah, dan pisang,” kata Eko, Jumat (01/12/2023).

Eko menjelaskan kembali, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada November 2023 antara lain ikan tongkol/ambu-ambu, kacang panjang, bensin, ketmun, pasir, ikan layang/benggol, bahan bakar rumah tangga, sawi hijau, semangka, dan telur ayam ras.

Pada November 2023, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,34. Dari 90 kota IHK,79 kota mengalami inflasi, sedangkan 11 kota mengalami deflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 1,05 persen dengan IHK sebesar 118,64 dandefasi tertnggi terjadi diTual sebesar 0,51 persen dengan IHK sebesar 118,00,” tutupnya.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: