FOTO: Ilustrasi

Harga Karet ditingkat Petani Belum Stabil, Legislator Provinsi Dorong Pemerintah Berikan Solusi

FOTO: Ilustrasi

 

BeritaKalteng.com, PALANGKA RAYA – Masih belum stabilnya harga karet di tingkatan petani karet, nampaknya mendapat sorotan dari Wakil Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng, Yulilis.

Menurut Anggota DPRD Kalteng, Yulilis mengutarakan sekaligus pula mendorong pemerintah daerah, dapat membantu para petani karet, untuk memikirkan bagaimana caranya agar harga karet bisa lebih stabil.

Hal ini dikarenakan, usaha karet masih menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat, di wilayah Kalimantan Tengah, termasuk masyarakat di wilayah DAS Barito.

“Saat reses turun langsung ke daerah, masyarakat berharap agar harga Karet bisa lebih stabil, karena harga tidak menentu, bahkan kerab anjlok,”ucap Yulilis, di gedung DPRD Kalteng, Selasa (3/11/2020).

Wakil rakyat asal pemilihan Kalteng IV, Kabupaten Barsel, Bartim, Barut dan Murung Raya ini mengungkapkan bahwa selama ini mata pencarian masyarakat sebagian besar petani karet dan petani ladang.

“Harga karet kalau anjlok bisa mencapai Rp4 ribu/kilo, paling tinggi harga karet Rp12 ribu/kilo.Anjoklnya harga kareta karena sangat berpengaruhi pada pendapat masyarakat. Idealnya harapan masyarakat, harga karet pada kisaran Rp10 ribu/kilo,” Katanya.

Dikatakan Yulilis, ketika harga karet anjlok, semangat masyarakat juga turun, karena harga tidak sebanding dengan biaya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari masyarakat, dimana harga sembako, jauh lebih mahal dari harga Karet.

“Saya melihat tingkat kesejahteraan masyarakat saat ini khususnya di wilayah Kecamatan Tanah Siang Kabupaten Murung Raya (Mura), cukup menurun, terlebih saat pandemic virus korona seperti saat ini. Anjloknya harga karet, sangat berpengaruh besar bagi usaha masyarakat, sebab usaha Karet merupakan usaha utama sebagian besar masyarakat di desa-desa,” Ujarnya lagi.

Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Murung Raya tahun 2008-2013 ini juga mengharapkan agar pemerintah provinsi ataupun kabupaten juga dapat membantu masyarakat untuk memiliki usaha lainya seperti usaha peternakan dan perikanan, yang diharapkan dapat menambah sumber pendapat keluarganya masing-masing masyarakat disana.

“Saya mengapresiasi bantuan dari perusahan batu-bara di wilayah Mura yang membantu menyediakan bibit buah-buahan, pupuk dan pengolahan lahan perkebunan bagi masyarakat disekitar perusahaan. “Ditengah kondisi masyarakat yang cukup sulit saat ini, saya yakin akan sangat bergunan dan bermanfaat sekali bagi masyarakat,” Timpalnya.

Yulilis berharap pola kemitraan perusahaan sekitar dengan masyarakat seperti itu perlu terus dikembangkan dan menjadi salah satu contoh bagi perusahaan-perusahaan lain seluruh kabupaten di Kalteng untuk dapat membantu masyarakat sekitar.

“Kemitraan yang harmonis saling membantu antara masyarakat dengan perusahaan sangat perlu di tingkatkan. Karena bagaimanapun perusahaan juga memiliki tanggungjawab sosial kepada masyarakat. Sehingga masyarakat sekitar juga turut merasakan dampak positif kehadiran investasi di wilayahnya,” Tutup Yulilis. (YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: