Selling Jadi Catatan Dalam Peningkatan Destinasi Wisata di Kalteng

BeritaKalteng.com, PALANGKA RAYA – Pergelaran Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) 2019, sudah terselenggara, secara tertib aman dan lancar. Keluar sebagai juara umum sekaligus sebagai juara bertahan tahun ini, adalah Kabupaten Barito Utara (Barut).

Atas penyelenggaraan ini, masyarakat Kalteng hendaknya berbangga. Sebabnya, kegiatan FBIM disebut-sebut sebagai salah satu even terbaik di Indonesia, sekaligus menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Kalteng. Terutama, dalam menjaga dan melestarikan, nilai-nilai sosial, budaya dan adat istiadat masyarakat Dayak, terutama masyarakat Dayak yang ada di Kalteng.

Hal ini lah yang disampaikan, oleh tim even kalender Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, Tasbir Abdulah, pada sambutannya di malam penutupan FBIM 2019, yang terpusat di kawasan bundaran besar, Kota Palangka Raya, Sabtu (22/06) malam.

Tasbir juga mengatakan, melalui FBIM 2019, ada sekitar 19 cabang perlombaan (pertunjukan) yang digelar, selama kegiatan berlangsung. Dimana, semuanya itu adalah upaya menjaga dan melestarikan budaya Dayak di Kalteng. Ini menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Kalteng. Secara kalender even nasional, kegiatan ini telah ditetapkan menjadi agenda tahunan.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara ke Kalteng, masih menjadi satu pekerjaan (tantangan) yang berat. Sebabnya, setidaknya ada 3 hal yang harus diperhatikan, yakni ‘Advertaising, Brainding and Selling’, yangmana ketiga hal ini saling berkaitan.

Saat ini, untuk ‘Advertaising dan Brainding’ sudah dilakukan dengan baik, karena upaya mempromosikan dan mempertunjukkan, sudah dilakukan secara rutin.

“Namun, yang masih menjadi ‘catatan’ adalah pada ‘Selling’ (penjualannya), maksudnya bagaimana para wisatawan lokal/mancanegara, bisa datang ke Kalteng hanya untuk mengunjungi destinasi wisata dan menyaksikan budaya, adat istiadatnya. Sehingga, itu bisa menjadi salah satu sumber pendapatan daerah,” ujar Tasbir yang disampaikannya, dalam sambutannya.

Sementara itu, penutupan kegiatan FBIM 2019 dilakukan oleh Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail bin Yahya. Dimana, dalam sambutannya, Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, yang telah bekerjasama, bekerja keras guna kesuksesan penyelenggaraan kegiatan ini.

Kegiatan FBIM sudah masuk ke dalam “Kalender of Even’. Maka, diharapkan ini diusulkan ke Gubernur Kalteng, agar karena ini sudah masuk kalender tahunan, untuk tanggal dan tempatnya harus tetap dilaksanakan di Ibukota Provinsi Kalteng, yakni di Kota Palangka Raya.

“Sementara, berkenaan dengan ‘Selling’, kita sudah mengusulkan agar di Bandara di Jakarta, seperti di Bandara Cengkareng agar dapat dipasang Billboard, yang mempromosikan Kalteng. Selain itu, pada pertemuan-pertemuan nasional, saya pun sering memperkenalkan Kalteng, dengan selalu mengenakan batik khas Kalteng pada pertemuan-pertemuan tersebut.”

“Karena, saya sendiri pun saat mengikuti pertemuan nasional, kalau Kalteng itu sering dikira Samarinda, Pontianak ataupun daerah lainnya. Padahal Kalteng itu kan Palangka Raya. Untuk itu, kita akan melakukan studi-studi bagaimana, agar nama Kalteng dapat dijual dan semakin dikenal, di tingkat nasional bahkan internasional,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kalteng, Dr Guntur Talajan mengatakan, kegiatan ini, dapat berjalan berkat doa dan dukungan dari seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta adanya dukungan penuh dari seluruh masyarakat Kalteng.

“Jumlah kalender even, di kabupaten kota se Kalteng, ada 181, baik itu festival perlombaan. Kemudian, ada 3 kalender even internasional (dunia), dan 2 kalender even nasional. Jadi, untuk meningkatkan perekonomian, melalui banyaknya kegiatan, yang mengundang orang luar,” terang Guntur seusai kegiatan penutupan FBIM 2019 malam kemarin.

Dia juga menuturkan, sebagaimana arahan bapak Gubernur Kalteng, agar kedepannya untuk hadiah pada FBIM, dapat ditingkatkan/dinaikan. Namun itu juga, itu harus adanya dukungan dari DPRD, terutama dalam hal pembahasan anggaran kedepannya, harapannya agar lebih memadai.

Selain itu, dukungan dari sektor swasta pun juga sangat dibutuhkan, dalam mengembangkan pariwisata di Kalteng.  Fokus pengembangan destinasi wisata, yang berdampak pada pendapatan daerah, diantaranya dengan memfokuskan pengembangan Taman Nasional Tanjung Puting dan Taman Nasional Sebangau.

Pantai Ujung Pandaran dan Gosong Sanggora. Khususnya di Kota Palangka Raya, ada sejumlah titik destinasi wisata, yang akan dikembangkan, diantaranya Taman Nasional Sebangau dan Sei Gohong, sekitar Bukit Tangkiling, Air Hitam Sebangau, Pasuk Kameluh dan beberapa titik lainnya.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: