Soal Pemindahan Ibu Kota RI, Legislator Kalteng Minta Pemda Persiapkan SDM

Keterangan Foto : Anggota DPRD Kalteng Duwel Rambang ketika diwawancarai awak media diruang komisi C, selasa (14/05)

Keterangan Foto : Anggota DPRD Kalteng Duwel Rambang ketika diwawancarai awak media diruang komisi C, selasa (14/05)

BeritaKalteng.com, PALANGKA RAYA – Berkenaan, dengan adanya rencana pemerintah pusat, untuk memindahkan Ibu Kota Pemerintahan RI ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), disambut baik oleh semua pihak, termasuk para pemerhati pendidikan dan kebudayaan.

Dimana, selain menyediakan lahan calon lokasi pembangunan Ibu Kota Pemerintahan RI, pemerintah daerah diminta untuk mempersiapkan sumber daya manusia (sdm) lokal, agar sdm lokal siap dan memiliki daya saing, ketika rencana pemindahan Ibu Kota Pemerintahan jadi dilakukan.

Hal inilah yang disampaikan oleh anggota Komisi C DPRD Kalteng, Duwel Rawing kepada sejumlah awak media. Ia menuturkan, pemerintah kabupaten kota maupun provinsi, agar dapat membina masyarakat lokal, asli daerah Kalteng, dengan berbagai pendidikan dan keterampilan.

Menjadi hal yang utama, sdm lokal harus diberikan berbagai bekal peningkatan pendidikan dan kemampuan, agar kelaknya mampu bersaing dengan masyarakat yang akan masuk ke Kalteng.

“Saya tertarik dulu pernah ke Bali, di Provinsi Bali itu sudah lama membangun sekolah, yang namanya sekolah Bali Mandara, yang terdapat di Singaraja, Bali. Sekolah itu, hanya menampung masyarakat Bali, yang tidak mampu, yang memang benar-benar orang-orang desa, yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK, maka masuk lah mereka disitu, dan semuanya, dibiayai oleh pemerintah daerah.”

“Bukan dilihat kemampuan siswanya, bukan dilihat dari kemampuan orang tua siswanya, tapi pada keterbatasan orang tua siswa, yang menjadi salah satu kriterianya, dan ketika saya masuk dan melihat langsung di sana, ternyata mereka memang benar orang-orang desa setempat,” kata Duwel, Selasa (14/05) siang ini.

Pria yang juga mantan Bupati Katingan 2 (dua) periode ini menyebutkan, hal yang dibanggakan oleh mereka, ketika orang lokal dibentuk dan dididik di sekolah tersebut. Serta, mereka juga semakin percaya diri, ketika bisa fasih berbicara dan berpidato menggunakan bahasa Inggris.

Sementara itu, berkenaan kebudayaan masyarakat lokal, Duwel Rawing yang juga Ketua DAD Kabupaten Katingan ini berkomentar, hendaknya harus terus tetap dijaga dan dilestarikan.

Namun perlu diingat, itu harus kebudayaan yang positif, dan tidak bersifat negatif. Yang perlu dijaga dan dilestarikan, seperti nilai budaya ‘Belom Bahadat,’ dengan menjunjung nilai-nilai palsafah Huma Betang.

Harus betul-betul selektif dalam hal ini, bila ada kemajuan bukan berarti menutup diri, terhadap nilai-nilai budaya baru, tapi harus didukung melalui pendidikan yang mempersiapkan anak didik, untuk menjadi sdm lokal handal yang memiliki daya saing, dan semua itu kan, kuncinya adalah pendidikan.

“Ya, ketakutan akan bersaing dengan orang luar itu wajar. namun, jangan lah menjadikan ketakutan itu yang berlebihan. Takut itu wajar, tapi harus diatasi dengan mempersiapkan diri melalui peningkatan pendidikan dan keterampilan,” beber Rawing.

Ditambahkannya pula, sekarang yang perlu menjadi tindaklanjutnya, adalah bagaimana pemerintah daerah, harus memikirkan langkah-langkah itu, dalam upaya mempersiapkan sdm lokal yang handal. (YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: