FOTO : Kepala OJK Kalteng, Otto Fitriandy

Desember 2023, Sektor Jasa Keuangan Kalteng Stabil dan Kokoh

PALANGKARAYA – Dilihat dari sisi permodalan yang kuat, dana pihak ketiga yang memadai dan nilai risiko kredit bermasalah yang terjaga. Dapat dikatakan bahwa kondisi sektor jasa keungan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) stabil dan kokoh.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng, Otto Fitriandy menyampaikan bahwa dalam rangka mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi.

OJK senantiasa melindungi konsumen dengan aktif melaksanakan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat bekerjasama dengan stakeholders, Lembaga Jasa Keuangan dan Komunitas Literasi dan Inklusi Keuangan (LINK) Kalteng.

“Pada industri Perbankan lanjut Otto, kinerja Bank Umum baik konvensional dan syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni per bulan Desember 2023 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah tumbuh sebesar 10,79 persen (yoy),” kata Otto di Palangkaraya, Senin (04/3/2024).

Otto juga menyampaikan bahwa dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 14,86 persen (yoy) dan Kredit meningkat sebesar 10,44 persen (yoy), dengan tingkat kredit bermasalah (NonPerforming Loan) sebesar 1,35 persen.

Terkait dengan perkembangan Sektor UMKM di Kalimantan Tengah jika dilihat segi UMKM dengan sektor ekonomi tertinggi adalah perdagangan besar, pertanian, jasa kemasyarakatan, konstruksi dan penyedia akomodasi.

Sementara itu, Dirinya menyampaikan bahwa ada 5 Kabupaten/Kota penyaluran kredit terbesar di Kalteng yakni berada di Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Barito Utara.

“Penyaluran kredit bank umum masih didominasi pada jenis usaha non-UMKM sebanyak Rp30,95 triliun atau sebesar 65,80 persen dari total penyaluran kredit berdasarkan jenis usaha,” bebernya menambahkan.

Untuk sektor Industri Keuangan Non-Bank lanjutnya lebih dalam, masih tergolong baik dengan Piutang Pembiyaaan per Oktober tahun 2023 tumbuh sebesar 27,85 persen (yoy) dengan NPF sebesar 1,24 persen.

Jika dilihat dari sektor Asuransi, premi pada bulan Juni tahun 2023 sebesar Rp185,63 miliar atau menurun sebesar -22,83 persen (yoy) dengan total klaim pada bulan Juni 2023 sebesar Rp138,53 miliar atau turun sebesar -32,34 persen (yoy).

Pada sektor Pasar Modal lebih dalam lagi Otto menyampaikan, menunjukkan kinerja yang sangat baik, ditandai dengan jumlah investor selalu meningkat dari tahun ke tahun, sampai dengan Desember 2023 jumlah investor saham sebanyak 97.338 investor, bertambah 16.733 investor dari tahun sebelumnya.

Sementara itu jumlah transaksi saham pada bulan Desember 2023 sebesar Rp7.246,56 miliar atau meningkat sebesar Rp6.750,04 miliar dari tahun sebelumnya.

“Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah total saham yang dimiliki mengalami peningkatan sebesar Rp3.042 miliar dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4.278,64 miliar pada bulan Desember 2023,” tutupnya.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: