Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Memberikan pemahaman terhadap keorganisasian profesi wartawan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar kegiatan Orientasi Keorganisasian, Sabtu (16/7/2022).
Kegiatan yang dapat dikatakan baru pertama kali dilaksanakan di Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya (UPR) ini diikuti sebanyak 53 peserta dari sejumlah Kabupaten dan Kota.
Hadir sejumlah narasumber penting yakni Rektor UPR, Dr. Andrie Elia, SE,MSi yang akan memberikan kuliah umum, Sekretaris PWI Kalteng, Ika Lelunu, M. Zainal, Heronika Rahan, dan Pahit S Naruthama.
Rektor UPR, Andrie Elia, SE,MSi ketika memberikan kuliah umum menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan orientasi keorganisasian PWI Kalteng.
“Wartawan itu tidak boleh dikriminalisasikan, tapi dengan catatan wartawan yang menjalankan tugasnya secara profesional,” kata Andrie.
Rektor yang dilantik pada tanggal 6 September 2018 ini juga menyampaikan sejumlah kemajuan yang diperoleh UPR selama kepemimpinannya selalu membawa falsafah “Huma Betang” yang mengedepankan musyawarah mupakat, kesetaraan, kejujuran dan kesetiaan dalam membawa UPR untuk lebih maju.
Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini menyampaikan bahwa sejak tahun 1963, UPR menjadi tempat pembelajaran, penelitian, dan pengapdian masyarakat yang konsisten menyebarkan energi positif ke halayak luas.
“Prestasi karya dan capaian UPR selama 2018-2022 merupakan upaya dan komitmen bersama seluruh sivitas akademika, tenaga pendidik, serta kontribusi dari alumni dan pemangku kepentingan,” katanya menambahkan.
Dirinya juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan, dukungan dan rasa cinta yang luar biasa yang telah didedikasikan kepada UPR.
“Seluruh capaian UPR selama periode Jabatan Rektor merupakan hasil singkronisasi, koordinasi, dan kolaborasi dalam mewujudkan UPR Jaya Raya” kata Andrie lebih dalam.
Salah satu tokoh Kalteng ini juga menyampaikan bahwa kurang lebih 3 tahun menjabat, UPR sudah memiliki 2 gedung berlantai 7 bertarap internasional. pertama Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG), dan Gedung Merah Putih.
Sementara untuk akreditasi sendiri, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sudah mengelurakan akreditasi B. Kondisi ini memerlukan perhatian serius dalam prioritas pengembangan UPR kedepan.
“Saya optimis, tahun ini UPR dapat memperoleh akreditasi secara internasional. kita juga sudah menyiapkan paling tidak minimal 5 program studi dapat terakreditasi secara internasional,” tutupnya.(a2)