
Beritakalteng.com, SAMPIT- Dengan tujuan agar warga binaan yang berada di lapas Sampit dibekali ilmu atau keterampilan sebelum bebas dan kembali kemasyaraka. Dinas Sosial menggelar pendidikan dan pelatihan bagi warga binaan atau eks penyandang penyakit sosial di Lapas Kelas II B Sampit.
Kepala Dinsos Kotim Rusmiati mengatakan, sebanyak 19 orang warga binaan mengikuti kegiatan pelatihan dan pendidikan ini. Mereka dibekali ilmu oleh instruktur tentang bagaimana cara membuat kue.
“Bahkan saya melihat antusias mereka ini sangat luar biasa. Ini merupakan program dari Kementerian Sosial (Kemensos). Kami diberikan amanah dan kepercayaan untuk menjalankan dan menyampaikan kepada yang berhak menerimanya termasuk yang berada di lapas,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Kamis (7/11).
Menurut Rusmiati, warga binaan berhak untuk mendapatkan sesuatu yang layak terutama berhubungan dengan pemberdayaan dan pelatihan semacam ini, itupun sudah diatur oleh undang-undang. Terkait pendanaan kegiataan ini berasal dari pemerintah daerah.
“Kenapa warga binaan mendapatkannya? Tentu ini sebagai bentuk perhatian dari pemerintah apalagi kita ketahui bahwa jika berasal dari lapas ini anggapan masyarakat itu kan jelek dan jahat. Jadi dengan diberikannya pendidikan dan pelatihan ini, jadi tidak sudah lagi mencari kerja karena sudah dibekali dengan pelatihan seperti ini,” paparnya.
Warga binaan ini diharapkan mampu menjadi wirausahawan atau pengusaha kuliner khususnya kue nanti. Dinsos akan selalu memberikan support bagi warga binaan selanjutnya dan ini memang lakukan sejak beberapa tahun yang lalu, dan kegiatannya hampir sama dengan kegiatan ini.
“Sebab kita tidak tahu nasib mereka ini ke depan, bisa jadi menjadi pengusaha kue terkenal di Kotim ini maka ini bentuk dukungan kami untuk mereka,” pungkas Rusmiati.(*)