Wujudkan SDM Handal, UPR Bangun Kerjasama dengan 10 PBS Pertambangan

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Berbagai terobosan pengembangan dunia pendidikan, terus digalakan oleh Universitas Palangka Raya (UPR). Dimana, salah satunya dengan melakukan penandatanganan nota Kesepahaman Bersama (MoU), antara UPR dengan stakeholder sektor pertambangan.

Penandatanganan MoU, dilakukan melalui Forum Kepala Teknik Tambang se Kalimantan Tengah (Kalteng), dalam rangka dies natalis program studi (prodi) Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik (FT UPR), di aula Palangka, Senin (01/07) pagi ini.

Pada sambutannya, rektor UPR Dr Andrie Elia Embang SE MSi, diwakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Prof Dr Sulmin Gumiri PhD menyampaikan, kerjasama ini menjadi salah satu faktor yang mendongkrak nilai akreditasi, yakni kerjasama prodi dengan stakeholder.

“Yang dilakukan prodi teknik pertambangan UPR ini, merupakan kerjasama yang baik dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya lulusan teknik pertambangan.”

“Sehingga, prodi teknik pertambangan, dapat menjadi salah satu kandidat prodi yang nantinya dapat memperoleh akreditasi A,” terangnya.

Lanjutnya, kekayaan SDA, termasuk sumber daya tambang, sudah seharusnya menjadi kekuatan bagi UPR, untuk percepatan akselerasi pengembangan diri. Selain itu, tidak ada universitas yang dapat berkembang besar, tanpa didukung oleh stakeholder.

“Penandatanganan MoU ini adalah sebuah tonggak, guna menunjukan bahwa UPR, juga mempunyai stakeholder yang sangat potensial, untuk membesarkan UPR. Tentu, kami menyambut baik adanya penandatanganan MoU ini. Ini menjadi satu langah awal membangun sinergi, dan kebersamaan dalam membangun pendidikan di Kalteng,” ujarnya.

Ditambahkannya, dalam membangun pendidikan, kembali ke hati nurani maupun moral. Karena, investasinya tidak seketika, melainkan investasi itu akan dirasakan dalam jangka panjang, melalui penyediaan sdm Kalteng, yang handal dan memiliki daya saing.

Yang dilakukan ini, bukan hanya untuk kepentingan sejumlah pihak, melainkan juga untuk kepentingan mahasiswa, serta anak cucu dikemudian hari, yang akan menjadi pemimpin bangsa.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPR, Dr Ir Aswin Usop MSi menerangkan, pertambangan di Kalteng, adalah sebuah potensi yang cukup besar.

Oleh sebab itu, maka diharapkan adanya peran semua pihak, termasuk pula para pengusaha sektor pertambangan juga sangat membantu, dalam pengembangan pendidikan di UPR.

Hal lainnya, melalui kerjasama antar perusahaan pertambangan dengan prodi Teknik Pertambangan UPR, dapat dilakukan dengan magang di sejumlah perusahaan, yang menjadi mitra UPR.

Dengan tujuan, selepas menempus pendidikan di UPR, para alumni dapat terserap di perusahaan-perusahaan pertambangan yang tersebar di wilayah Kalteng.

“Salah satu sasaran kedepannya, yakni saya juga menginginkan adanya museum tambang, baik mineral maupun batubara. Maksudnya, dengan keberadaan museum ini, kedepannya dapat menjadi acuan seluruh peneliti, yang ada di Indonesia maupun luar negeri,” jelasnya.

Sebagai informasi tambahan, penandatanganan MoU ini, diiukti 10 (sepuluh) Perusahaan Besar Swasta (PBS), yang bergerak di sektor pertambangan, diantaranya CV Bunda Kandung, PT Kalimantan Surya Kencana, PT Kapuas Prima Coal TBk, PT Bangun Nusantara Jaya Makmur, PT Global Bara Mandiri, PT Maslapita, PT Multi Tambangjaya Utama, PT Telen Orbit Prima, PT Rimau Energy Mining dan PT Trisula Kencana Sakti.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *