Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Tim Penggerak (TP PKK) Provinsi Kalteng menggelar rapat konsultasi (Rakon) TP PKK se Kalteng dan sosialisasi pembentukan karakter dalam pola asuh anak dan remaja dalam keluarga, dibuka oleh Plh sekda Provinsi Kalteng Sapto Nugroho, bertempat di Istana Isen Mulang, rumah jabatan gubernur Kalteng, Selasa (09/04) pagi ini.
Rakon TP PKK se Kalteng, berlangsung sejak hari Senin 08 sampai hari Jumat 12 April 2019, dengan mengusung tema “Konsolidasi gerakan PKK sebagai mitra kerja pemerintah dalam mewujudkan Kalteng Berkah.”
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Tim PKK Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran beserta pengurus, dan para ketua Tim penggerak PKK se Kalteng, beserta Sekretaris Bendahara Ketua Pokja 1,2,3 dan 4.
Menurut Ketua TP PKK Provinsi Kalteng ibu Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran, melalui Sekretaris TP PKK Provinsi Kalteng Adiah Chandra Sari menyampaikan bahwa rapat konsultasi ini merupakan agenda tahunan TP PKK Provinsi Kalteng, yang secara rutin dilaksanakan pada tiap tahunnya.
“Melalui rakon TP PKK se Kalteng ini, selain sebagai ajang silahturahmi juga sebagai wadah untuk saling berkoordinasi, singkronisasi dan sinergitas program, serta untuk mengevaluasi dan menentukan program kerja ke depan, dan membahas berbagai hal yg saat ini sedang menjadi hot issue antara lain mengenai stunting dan pernikahan dini.
“Sebelumnya, rakon ini juga dilaksanakan di tingkat pusat, yang dilanjutkan secara berjenjang di tingkat provinsi hingga di tingkat kabupaten kota” terang Adiah, di sela-sela rakon TP PKK se Kalteng.
Dirinya juga mengatakan, seperti permasalahan stunting, yang menjadi masalah serius di Indonesia. Permasalahan stunting menjadi pokok pembahasan, dalam rakon TP PKK se Kalteng kali ini. Untuk saat ini, permasalahan stunting di Kalteng, menempati posisi ke 5 (lima) di Indonesia, dan di Kalteng sendiri permasalahan stunting menempati posisi ke 4 (empat).
“Sedangkan TP PKK sebagai mitra kerja pemerintah daerah, dengan tugas pokoknya yaitu menggerakan, menyuluh dan mendata warga masyarakat. Mempunyai peran yang sangat strategis, untuk ikut serta dalam upaya penanggulangan stunting di Kalteng,” jelas Sekretaris TP PKK Provinsi Kalteng.
Adiah menuturkan, dalam rangka upaya penanggulangan stunting di Kalteng, pada rakon TP PKK Kalteng, disepakati untuk merevitalisasi posyandu, karena di Kalteng sendiri, ternyata dari 2.587 posyandu, yang aktif hanya 19,4 persen.
Mengingat, posyandu merupakan ujung tombak dari layanan sosial dasar kepada masyarakat, sehingga bisa mendeteksi secara dini, mengenai tumbuh kembang anak dan layanan kesehatan dasar.
“Merevitalisasi dasawisma, yang merupakan kelompok terkecil pelaksana gerakan pkk, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tutur Adiah.
Kemudian Dirinya menambahkan, bahwa setelah pelaksanaan rakon TP PKK se Kalteng, akan dilanjutkan dengan sosialisasi pembentukan karakter melalui pola asuh anak dan remaja dalam keluarga, dengan menghadirkan narasumber baik dari provinsi maupun pusat. (Ys)