Selain Diduga Tercemar Limbah, Sungai Seranau Ternyata Tidak Terawat

SAMPIT, Gerakkalteng.com- Miris melihat pemandangan sepanjang alur sungai Seranau, Kecamatan Telawang, tepatnya di Desa Sebabi tersebut. Sungai yang kini diduga kuat tercemar oleh limbah pengolahan minyak sawit perusahaan tersebut dalam kondisi yang sangat memperihatinkan.

Bersama rombongan Tim Komisi II DPRD Kotim, Rabu (29/8) siang lalu, selain menyempit, sungai yang bawasannya dimanfaatkan oleh penduduk lokal daerah itu sebagai wadah membudidayakan ikan, menangkap ikan dan sebagian wadah bermain ari anak-anak desa tersebut ternyata tidak terawat dengan baik.

Fakta lapangan, air sungai itu saat ini mengeluarkan bau busuk ikan-ikan mati yang sebelumnya diduga akibat pencemaran limbah tersebut, serta ada beberapa titik di sungai andalan warga Sebabi ini yang tertutup oleh semak belukar, atau yang biasa di sebut ampah oleh penduduk setempat.

“Kondisi seperti ini jelas sangat memperihatikan, bagaimanapun anak sungai Seranau ini seharusnya dibersihkan, perhatian dari pihak pemerintah desa, dan juga pihak perusahaan harusnya lebih kepada sungai ini,” Ucap Ida Laila, Anggota Komidi II yang turun cek TKP dugaan pencemaran sungai itu baru ini.

Pantauan dilapangan, sungai yang sudah tidak asri lagi itu, kini berwarna  kecoklatan, ditambah munculnya dugaan pencemaran limbah tersebut tercampur minyak-minyak yang menimbulkan bau khas buah sawit.

“Kalau dibersihkan jarang sekali, kalau ditanya perhatian pihak perusahaan tidak ada sama sekali, padahal tanaman sawit perusahaan tersebut juga tidak begitu jauh dari anak sungai ini,” Ujar Ejeng, salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat yang megawal rombongan tersebut.

Sementara sejauh ini, hasil sidak tim Komisi II sudah ada menunjukan hasil-hasil berdasarkan pengecekan di lapangan, tepatnya di anak Sungai Buluh Tibung, yang terhubung langsung dengan PT Suka Jadi Sawit Mekar (SSM) tersebut.(So)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: