Proyek Senilai Rp.30 Miliar Mendapat Tanggapan Dewan Kotim

BeritaKalteng.com, SAMPIT- Tidak beroperasinya Pelabuhan di Desa Palangsiang, Kecamatan MB Ketapang, sejak tahun 2015 lalu hingga saat ini masih menuai pro dan kontra, terutama Kepala Desa setempat Darmansyah yang mengeluhkan tidak bermanfaatnya pelabuhan tersebut.

Sejak dibangun pada tahun 2014 silam oleh pihak pemerintah daerah, menghabiskan sekitar 30 miliar rupiah uang Anggaran Pedapatan Belanja Negara (APBN), pelabuhan khusus kapal roro, yang wacananya sempat akan di kontrak oleh pihak pengusaha selama 20 tahun itu, sampai saat ini tidak juga beroperasi.

Menanggapi hal tersebut, M Shaleh bersama anggota Komisi IV DPRD Kotim, merencanakan akan melakukan sidak di lokasi pelabuhan tersebut.” Kita akan atur jadwalnya dulu, saya juga akan koordinasikan dengan kawan-kawan di komisi IV, terkait masalah ini,” Pungkasnya Kamis (17/5)

Hal ini disampaikannya mengingat, tupoksi mereka di komisi IV, serta besarnya anggaran APBN pusat yang sudah digelontorkan untuk pembuatan akses jalur laut tersebut, namun mirisnya pelabuhan yang diharapkan dapat membantu roda ekonomi warga setempat itu nantinya, justru tidak menghasilkan apa-apa.

“Kita ketahui setiap pembangunan yang berbentuk fisik, baik dari APBD maupun APBN anggarannya, tetap harus mendasari asas manfaatnya, kita bisa ketahui pembangunan pelabuhan tersebut mencapai puluhan miliar,” Tukasnya.

Meskipun pihak Dinas Perhubungan baru ini sudah menjelaskan, bahwa belum ada izin pengoperasian secara maksimal dari pemerintah pusat, bukan berarti pelabuhan tersebut dilarang untuk di operasikan.

“Seharusnya pihak Dinas terkait paham arti dari pengoperasian secara maksimal ini, bukan berarti pelabuhan tersebut tidak bisa di gunakan, artinya selama ini tidak ada pengajuan maupun permohonan dari daerah ini,” Tgeasnya.(So/GK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: