BeritaKalteng.com, Palangka Raya- Secara nasional peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Indonesia telah mencapai 95% dari total jumlah penduduk. Namun demikian, di Kalimantan Tengah, hanya 60% masyarakat yang telah menjadi peserta program pemerintah pusat itu.
Masih banyaknya masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat. Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya juga menyadari faktor lainnya adalah pelayanan berupa fasilitas kesehatan (faskes) yang belum merata.
“Fasilitas kesehatan di Kalteng memang belum merata, dari 10 rumah sakit, 6 diantaranya ada di Kota Palangka Raya.” ungkap dr. Elke Winasari, Kepala BPJS Cabang Palangka Raya, dalam Media Gathering baru-baru ini.
Di samping itu, untuk fasilitas kesehatan lain seperti Klinik Mata bahkan hanya ada 1 dan lokasinya juga ada di Kota Palangka Raya.
Dalam rangka mengatasi permasalahan itu, BPJS Cabang Palangka Raya telah berusaha meningkatkan mutu pelayanan di Faskes dengan membentuk Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB)
“TKMKB ini dibentuk untuk mengendalikan mutu dan biaya. Jadi, mutu pelayanan tetap baik dengan biaya yang lebih terjangkau.” lanjut dr. Elke.
Ia menambahkan, di tahun 2017, TKMKB telah membahas masalah tingginya persalinan normal di RS. dr. Dorris yang seharusnya bisa dilakukan di bidan.
Selain itu, pihaknya menginginkan agar media menjadi salah satu edukator bagi masyarakat, sehingga kesuksesan program JKN-KIS dapat tercapai.(Byp)