Beritakalteng.com, BUNTOK – Dua program pelayanan publik berbasis teknologi daring yang dilaksanakan oleh Polres Barito Selatan, diperkenalkan oleh Kapolres AKBP Devy Firmansyah, SIK kepada Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol. Dedi Prasetyo, saat melaksanakan kunjungan kerja di kabupaten setempat, Selasa (15/9/2020).
Dua sistem pelayanan publik di Polres Barsel yang diperkenalkan dan diresmikan langsung oleh Kapolda Kalteng tersebut, yakni aplikasi Sistem Informasi Terpadu, Sigap Menangani Ancaman dan Gangguan Masalah (Si Madu Ganas) dan program bantuan penyediaan wadah pembelajaran daring siswa sekolah di lingkungan kantor Kepolisian.
“Hari ini sudah diresmikan Command Center Polres Barsel oleh Bapak Kapolda,” ucap Devy.
Guna mensosialisasikan aplikasi Si Madu Ganas tersebut kepada masyarakat, Polres Barsel dalam waktu dekat segera merilis video promosi tentang konten layanan apa saja yang bisa digunakan masyarakat dalam sistem itu.
“Jadi mulai hari ini, nanti kita akan langsung buat videonya, kita akan sosialisasikan secara masif. Supaya masyarakat tahu apa itu Si Madu Ganas,” tukasnya.
Sementara itu, berkaitan dengan program pelayanan penyediaan wadah pembelajaran bagi siswa sekolah di lingkungan Kantor Polisi, diakui Devy itu merupakan hasil kerja sama antara pihaknya bersama Pemkab Barsel dan perwakilan Telkom selaku provider yang menyediakan sistem jaringan.
“Kita waktu itu rapat, disitu dihadiri oleh Kepala Telkom, terus ada Kadisdik juga. Jadi intinya kemaren kita membahas bantuan fasilitas belajar untuk siswa siswi yang kurang mampu,” terangnya.
“Selama pandemi ini kan, banyak kegiatan dilakukan via daring, cuma kan tidak semuanya mampu membeli (pulsa) internet, jadi Telkom ini sudah menyediakan Wifi Corner (Wico), tapi tetap dengan tidak mengesampingkan protokol kesehatan yang berlaku,” cerita Devy lagi.
Berkaitan dengan hal itulah, guna menghindari adanya pelanggaran protokol kesehatan karena penumpukan jumlah siswa yang belajar bersamaan, maka ia kemudian menawarkan untuk Telkom agar memasangkan Wico mereka di lingkungan perkantoran TNI dan Polri.
Dengan begitu, selain TNI dan Polri juga membantu menyediakan fasilitas belajar siswa, diakui Devy pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan juga tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya, karena bisa diawasi langsung oleh anggota yang tengah melakukan piket jaga.
“Makanya saya langsung tegaskan disitu, jangan memasang Wico di fasilitas umum, atau di instansi pemerintahan, karena disitu tidak ada piket siapa yang bisa menjamin!” tegasnya.
“Saya kemaren itu pasanglah di Polsek, Koramil, kemudian pos Lantas, di Kodim, di Polres. Jadi yang piket itu bisa sambil mengawasi dan memberikan edukasi kepada para siswa terkait protokol kesehatan itu,” jelasnya lagi.
Usai melaksanakan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita, Kapolda Kalteng bersama Dirpolairud Kombes Pol. Pitoyo Agung Yuwono, SIK, mengecek ruangan command center.
Pada kesempatan itu, Kasatreskrim Polres Barsel AKP Yonals Nata Putera memaparkan, bahwa inovasi aplikasi Si Madu Ganas milik Polres Barsel tersebut merupakan sistem pelayanan publik terintegritas secara daring (online) yang informasinya dapat diinput oleh masyarakat langsung.
Sistem ini mendapatkan apresiasi dari Kapolda, karena diyakini memudahkan sistem pelaporan baik itu terkait Karhutla, Kriminal ataupun kejadian yang membutuhkan kehadiran personel Polri di lapangan.
“Pak Kapolres, Inovasi seperti ini harus menjadi contoh dan wajib di ikuti oleh Polres jajaran yang lain,” apresiasi Dedi.
“Apa yang dilakukan Polres Barsel memang patut di Apresiasi, sebagai langkah atau wujud pelayanan prima Kepolisian kepada masyarakat di era modern,” pungkas perwira Polisi berpangkat dua bintang itu lagi.(Sebastian)