Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Belajar dari pengalaman duka, yang terjadi di daerah Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Yang mana, baru-baru ini telah terjadi kasus sejumlah anak tenggelam, saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, yang tenggelam akibat bermain arum jeram di sungai.
Hal itu tampaknya juga mendapat tanggapan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani yang berkeinginan agar kejadian serupa tidak terjadi di Kota Palangka Raya ini.
“Saya berpesan kepada seluruh warga Kota Palangka Raya khsusunya yang tinggal disepanjang bantaran sungai kahayan untuk selalu meningkatkan pengawasan, terlebih lagi pengawasan orang tua terhadap anaknya ketika bermain,” kata Emi, jumat (28/2)
mengingat Kota Palangka Raya juga memiliki sejumlah sungai, yang tentunya kejadian tersebut, menjadi suatu pembelajaran bersama, agar tetap selalu mawas diri. Sehingga, kejadian serupa tidak lagi terjadi, seperti anak yang tercebur, hanyut, meninggal dan tenggelam terbawa arus sungai.
Emi juga berpesan, agar orang tua dapat terus meningkatkan pengawasan, terhadap anak-anaknya, seperti mereka yang berada di sejumlah titik, diantaranya daerah flamboyan bawah.
Pahandut bawah dekat sungai, Pahandut Seberang, Kelurahan Bereng Bengkel, Kelurahan Kereng Bangkirai, dan Kelurahan Petuk Ketimpun, Kelurahan Danau Tundai, serta sejumlah titik, yang mana masyarakatnya bermukim di sepanjang bantaran sungai.
“Daerah-daerah tersebut merupakan daerah, yang sangat dekat dengan perairan, sehingga sangat rawan terjadinya anak tercebur dan tenggelam,” katanya menambahkan.
Selain itu bagi anak-anak yang mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler lanjut Emi, hendaknya dapat selalu mendapat pengawasan dari pihak keluarga, dengan cara intensif melakukan koordinasi dengan pihak sekolah.
Terkait dengan siapa yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut, jika bila terjadi sesuatu pada kegiatan bisa langsung menghubungi pihak penanggung jawab kegiatan.
“Jadi orang tua tidak melepas begitu saja anaknya untuk mengikuti kegiatan, tanpa tau apa kegiatan dan siapa yang bertanggungjawab pada kegiatan tersebut. Intinya, tingkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak,” Ujarnya.
Kembali Emi menambahkan, untuk debit air di Kota Palangka Raya, masih aman-aman saja, hal ini berdasarkan informasi yang didapat dari kordinasi dengan pihak kelurahan setempat.
Pihaknya selalu melakukan pengawasan terhadap debit air, pada sejumlah titik, diantaranya baru-baru ini melaporkan bahwa debit air di Kelurahan Petuk Ketimpun dan sejumlah titik lainnya mengalami kenaikan, setelah dilakukan pengecekan oleh pihaknya ternyata debit air kembali turun normal.
Tidak hanya di Kelurahan Petuk Ketimpun saja, pihaknya juga melakukan pengecekan ke sungai rungan, Bereng Bengkel dan ke pelabuhan takaras juga debit airnya masih dalam keadaan normal dan tidak ada kenaikan debit air yang signifikan di daerah Kota Palangka Raya.
“Debit air masih normal, namun kepada orang tua tetap dan pihak keluarga, kami selalu mengingatkan dan sekaligus menghimbau, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anaknya,” Tutup Emi.(YS)