Jalan dan Jembatan Rusak Parah di Wilayah Utara

RUSAK PARAH : Keberadaan Jembatan penghubung Kelurahan Kuala Kuayan dan Desa Bawan rusak parak, Senin (6/1/2020).

Beritakalteng.com – SAMPIT – Pemerintah Kecamatan Mentaya Hulu mengeluhkan keberadaan perusahaan besar swasta (PBS) yang berada di sekitarnya. Bukan tanpa sebab, seharusnya keberadaan perusahaan ini bisa mengakomodir keluhan dan juga kepentingan masyarakat. Apalagi sesuai dengan aturannya, pihak perusahaan wajib merealisasikan dana CSR kepada masyarakat sekitarnya. Salah satunya jembatan penghubung dari Kelurahan Kuala Kuayan menuju Desa Bawan dan Tanjung Jariangau.

Lurah Kuala Kuayan Rujiyana mengatakan, kondisi jalan terbaru di wilayah tersebut ada jembatan di Sungai Pulut tepatnya di dekat Desa Bawan itu rusak parah. Kayu untuk menahan jembatan itu banyak yang jebol dan memang sudah termakan usia.

Sebab jembatan yang usianya hampir 30 tahun dan sangat rawan sekali untuk dilewati oleh para PBS dengan mayoritas perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terus menggunakan akses tersebut.

“Jika boleh jujur keberadaan mereka ini kurang maksimal, apalagi mereka inikan wajib memberikan dana CSR kepada masyarakat sekitar. Tapi perhatian mereka masih kurang dan kami sebagai pemerintah tingkat kelurahan ingin mereka memperhatikan keluhan masyarakat ini,” jelasnya, Selasa (7/1/2020).

Ungkapnya, apalagi beberapa tahun terakhir ini jika jalan rusak parah harapannya kehadiran pihak perusahaan dapat berkontribusi untuk membantu warga sekitar dengan menggunakan CSRnya.

“Saya berharap pihak perusahaan dapat hadir lagi di tengah-tengah masyarakat. Maklum saja, untuk wilayah Utara inikan kondisi jalan dan jembatan memang menjadi prioritas. Ini sebagai penunjang perekonomian masyarakat,” akui Rujiyana. (dr/agg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: