SAMPIT – Kualitas udara di Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini sudah masuk dalam katagori berbahaya. Menyikapi kondisi udara dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu, Bupati Kotim H Supian Hadi menggelar rapat mendadak, Minggu (15/9). Hasilnya, bupati menetapkan liburan sekolah di Kotim selama satu minggu terhitung sejak 16-21 September 2019.
“Kabut asap saat ini kian pekat dan membahayakan kesehatan membuat aktivitas sekolah terpaksa dihentikan,” ungkap Supian Hadi, kemarin.
Bupati dua periode itu mengatakan, dalam rapat mendadak tersebut, Pemkab Kotim menaikkan status siaga karhutla menjadi status darurat.
“kualitas udara di Kotim saat ini berbahaya. Karena berada pada titik 1,409 mikrogram. Untuk itu saya imbau agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah,” tegasnya.
Supian Hadi juga meminta seluruh perangkat daerah (PD) turun untuk membantu memadamkan karhutla agar bisa mengurangi asap yang saat ini semakin pekat.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim H Halikinnor menambahkan, setiap mobil terbuka seperti pikap dan lainya yang dimiliki unit PD diminta untuk membawa profil tank yang berisikan air untuk membantu memadamkan api.
“Karhutla harus segera kita selesaikan agar tidak ada lagi terjadi kabut asap tebal seperti ini. Kabut asap tebal yang saat ini terjadi sangat mengganggu akan kesehatan,” kata sekda.
Sebelumnya, Pemkab Kotim telah menetapkan libur sekolah pada 16-21 September 2019. Terkait kegiatan peserta didik selama libur, pihak sekolah diminta memberikan tugas mandiri untuk dipelajari di rumah sehingga waktu libur bisa dimanfaatkan peserta didik dengan baik. (agg)