Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Dalam Rapat Kerja Pemerintah Desa (Rakerdes) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menerima secara simbolis bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Kalteng untuk mendukung Program UMKM Berkah senilai Rp 10.000.000.000 dari Direktur Utama Bank Kalteng Yayah Diasmono.
Selain memimpin rapat yang dilaksanakan di Aula Jayang Tingang, Komplek Kantor Gubernur ini, H.Suganto Sabran juga penyerahan bantuan Stimulan Ekonomi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terdampak Covid-19 di Kalteng.
Bantuan bagi para pelaku UMKM ini nantinya disalurkan dengan skema bantuan langsung masing-masing senilai Rp 500.000 dan disalurkan dalam bentuk kredit untuk melawan rentenir.
Bantuan Langsung UMKM Berkah
Kredit Melawan Rentenir tersebut akan diserahkan kepada 2.171 penerima dibagi dalam 2 tahap Kredit melawan rentenir UMKM Berkah pada tahap awal 294 debitur.
Tidak itu saja, Gubernur Sugianto juga menyerahkan secara simbolis bantuan Stimulan Ekonomi Dana Insentif Daerah (DID) bagi UMKM terdampak Covid-19 senilai Rp 3.350.000.000. Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah yang mewakili Bupati/Wali Kota se-Kalteng.
Gubernur juga menyerahkan secara simbolis bantuan Stimulan Ekonomi DID masing-masing senilai Rp 1.000.000 kepada 3 orang perwakilan pelaku UMKM.
Sementara itu, dalam rangka optimalisasi literasi dan inklusi keuangan pada tingkat pelajar, dilaksanakan program satu rekening satu pelajar melalui pembukaan 20.000 rekening untuk menumbuhkan budaya menabung sejak dini.
Sebagai bagian dari program Kejar Kalteng Berkah, bantuan ini tersebut diserahkan secara simbolis kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Palangka Raya dan 3 orang perwakilan pelajar.
Adapun Rakerdes kali ini mengangkat tema “Dengan Raker Desa, Mari Kita Wujudkan Desa Mandiri yang Sejahtera Menuju Kalteng Berkah” kegiatan tersebut juga dihadiri Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dan Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito secara virtual melalui video conference.
Teten Masduki mengatakan bahwa 99 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM. Artinya, perekonomian nasional sangat tergantung pada UMKM. Pemulihan ekonomi nasional juga harus dilakukan terhadap UMKM untuk mengurangi pengangguran dan angka kemiskinan.
“Pemerintah sekarang juga fokus mencari solusi karena UMKM paling terdampak akibat Covid-19,” jelas Menteri Koperasi dan UKM, rabu (23/9/2020)
Dirinya juga mengungkapkan, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2020, sebanyak 45 persen pelaku UMKM hanya bisa bertahan selama 3 bulan apabila pandemi Covid-19 tidak segera dapat diatasi.
Sebanyak 88 persen UMKM juga tercatat tidak lagi memiliki kas atau tabungan dan lebih dari 60 persen UMKM mengurangi tenaga kerjanya.
Data hampir sama juga dilaporkan dalam hasil survei Asian Development Bank (ADB), di mana sebanyak 55 persen UMKM tercatat tidak lagi memiliki kas dan 50 juta pelaku UMKM belum terhubung ke lembaga pembiayaan.
“Kebijakan Pak Gubernur untuk membantu keuangan UMKM sudah sangat tepat. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif memberikan bantuan kepada UMKM,” ucapnya.
Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk membantu UMKM terdampak Covid-19, antara lain mengeluarkan kebijakan penundaan pembayaran cicilan kredit atau pinjaman, subsidi bunga, dan subsidi pajak.
Memberikan hibah bagi UMKM yang belum terhubung dengan lembaga pembiayaan perbankan, membantu penyerapan produk UMKM karena daya beli masyarakat turun selama masa pandemi dengan memerintahkan kementerian dan lembaga melakukan belanja produk UMKM, serta mendorong UMKM menggunakan platform digital dalam pemasaran produknya.
Pada kesempatan selanjutnya, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito juga menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemberian bantuan bagi UMKM.
“Mari bersama-sama mewujudkan bagaimana menumbuhkan ekonomi dari pinggiran. Jasa keuangan jangan terobsesi mencari untung, tapi bagaimana kondisi msyarakat membaik,” imbuhnya.
Tampak hadir mendampingi Gubernur, antara lain Inspektur Kalteng Sapto Nugroho, Kepala Bappedalitbang Kalteng Yuren S. Bahat, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalteng Rojikinnor, Plt. Dinas Pendidikan Kalteng Mofit Saptono, serta Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy. Rakerdes Kali ini juga diikuti perwakilan Dinas PMD, Camat, dan Kepala Desa se-Kalteng yang berjumlah sekitar 360 orang, baik hadir secara langsung di Aula jayang Tingang maupun hadir secara virtual melalui video conference.(*)