Barito Timur Tebar 80.000 Ekor Benih Ikan Dibeberapa Kecamatan

Foto: Dinas Perikanan dan jajaran menebar bibit ikan.

Beritakalteng.com – Tamiang Layang – Pemerintah Kabupaten Barito Timur menyebar 80.000 ribu bibit ikan lokal di aliran sungai beberapa sungai di Kecamatan sebagai upaya pelestarian.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur, Abianhim mengatakan restocking atau salah satu upaya penambahan stok ikan tangkapan untuk ditebar di perairan umum khususnya di Barito Timur.

“Kegiatan penebaran benih ikan (restocking) ini dilaksanakan di Desa Pulau Patai, Harara di Kecamatan Dusun Timur Dam Karau di Desa Netampin Kecamatan Dusun Tengah, Desa Sibung Kecamatan Raren Batuah, terakhir Desa Tewah Pupuh Kecamatan Benua Lima,” kata Abianhim, Jumat (4/7/2025).

Masih kata Abianhim, sementara dalam restocking ikan dinas perikanan menebar kurang lebih 80.000 ekor ikan berbagai jenis ke aliran sungai Barito Timur.

“Restocking ini kami lakukan untuk menjaga ekosistem perairan tetap seimbang dan mendukung mata pencaharian nelayan tradisional di pedesaan. Kami menebar benih gabus atau haruan, gurami, nila, dan patin merupakan jenis ikan konsumsi favorit masyarakat,” jelas Abianhim.

Ada sebanyak 80.000 bibit ikan yang disebar di beberapa Kecamatan, terdiri dari 20.000 ekor benih ikan, terdiri dari 10.000 ekor gabus, 5.000 ekor patin, dan 5.000 ekor gurami. Sementara Desa Harara tebar ikan 5.000 ekor gabus, 10.000 ribu ikan patin, dan 5.000 gurami.

Untuk Dam Karau Desa Netampin kami menebar benih ikan sebanyak 20.000 ekor benih ikan terdiri dari 10.000 ikan gabus, 5.000 patin, dan 5.000 nila. Selanjutanya, Desa Sibung penebaran ikan sebanyak 5.000 ekor nila dan 5.000 ekor patin, terakhir Desa Tewah Pupuh sebanyak 5.000 ikan gabus dan 5.000 nila.

Diharapkannya, dengan melalui kegiatan tebar benih ikan ini menjadi bagian dari edukasi lingkungan kepada masyarakat agar semakin peduli terhadap kelestarian perairan umum dan tidak melakukan praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan seperti penggunaan racun atau setrum.

“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk membangun sektor perikanan yang berdaya saing namun tetap lestari,” demikian. (ags)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *