PALANGKARAYA – Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen SDA, Kementerian Bapak Ir. Rahardjo Ary Karjanto, M.Si sebagai narasumber menekankan pentingnya koordinasi dalam penyediaan layanan publik di tingkat lokal atau regional.
Dimana setiap petak memiliki satu layanan khusus, tetapi satu Pusat Pelayanan Publik (P3A) dapat menyediakan beberapa pintu layanan. Kegiatan ini berlangsung di Bahalap Hotel jalan Milono Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.
“Namun, saya juga menyoroti bahwa satu layanan tidak boleh disediakan oleh lebih dari satu P3A, termasuk layanan terkait kebutuhan air. Benar dari Kementerian bertanggung jawab atas infrastruktur, termasuk penyediaan kebutuhan air,” Kata Rahardjo, Selasa (28/5/2024).
Dirinya menyebutkan bahwa kerjasama antara instansi-instansi terkait seperti pertanian dan Kementerian PUPR sangat penting dalam menyediakan sarana prasarana dan kebutuhan air untuk lahan pertanian.
Kementerian PUPR dapat menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan, sementara instansi pertanian bertanggung jawab atas pengelolaan lahan pertanian itu sendiri. Penugasan P3A juga dapat menjadi solusi untuk memfasilitasi kerjasama ini dengan lebih baik di lapangan.
Menurutnya, petugas publik, baik yang bertanggung jawab atas layanan primer maupun sekunder, memiliki peran yang penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama petani.
Kepentingan petani dan masyarakat harus menjadi fokus utama dalam penyusunan peraturan dan kebijakan yang berlaku. Meskipun aturan dapat berubah dari waktu ke waktu, prinsip ini harus tetap dipegang teguh untuk memastikan bahwa kebutuhan petani dan masyarakat secara umum terpenuhi.
“Jadi, dalam konteks ini, setiap petak tersier (atau mungkin Anda maksudkan wilayah kecil) seharusnya memiliki satu layanan yang dikelola oleh satu P3A. Ini berarti bahwa setiap area kecil tersebut memiliki akses terhadap layanan tertentu yang dikoordinir oleh P3A.
Meskipun ada petani yang tidak menggunakan air, tetap penting untuk memastikan bahwa semua informasi dan layanan yang disediakan mencakup berbagai kebutuhan petani, sehingga tidak ada yang tertinggal,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Dia juga menjelaskan bahwa sangat positif dalam membantu petani yang belum tergabung dalam kelembagaan perkumpulan petani.
Dukungan dan pembinaan dari Kementerian PU untuk membantu mereka bergabung adalah langkah yang sangat baik. Menawarkan bantuan dan pelatihan yang tersedia sepanjang waktu, 24 jam, menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendukung petani di seluruh Indonesia.
Dia juga menambahkan bahwa P3A (Pusat Pelayanan Pertanian) Kalimantan Tengah merupakan kelompok perkumpulan petani yang terorganisir dengan baik untuk melayani kebutuhan petani di wilayah tersebut. Dalam struktur ini, setiap areal atau lahan sawah memiliki satu pintu layanan yang dikelola oleh P3A tersebut.
“Komisi irigasi juga memainkan peran penting dalam menyediakan infrastruktur dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk efisiensi dalam penggunaan air, Kolaborasi antara P3A, petani, dan komisi irigasi adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pertanian di Kalimantan Tengah dengan lahan rawa yang luas dan berbagai jenis pertanian,
“pelatihan yang terus-menerus membantu petani untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, sehingga mereka dapat mandiri dan berhasil dalam usaha pertanian mereka,”tutupnya.(Ngel)