
BERITAKALTENG.COM, SAMPIT- Keluhan warga masyarakat terkait normalisasi muara sungai kelaut, rendahnya harga kelapa, langkanya gas elpiji dan kebutuhan air bersih. Diterima oleh sejumlah kalangan legislatif ketika melakukan kegiatan reses ke sejumlah daerah.
Seperti yang disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Hj Darmawati mengatakan yang merupakan wilayah selatan daerah, banyak mendapatkan keluhan.
“kegiatan reses beserta anggota DPRD lainya ke beberapa desa yang ada di daerah pemilihan III di Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit, kami menyerap banyak aspirasi warga masyarakat,” kata Darmawati Jumat (15/7/2022).
Lebih lanjut disampaikannya, di antaranya mereka meminta agar adanya normalisasi muara sungai hingga kelaut, karena selama ini sungai dangkal sehingga apabila air surut maka air laut tidak masuk disungai sehingga saluran air tidak masuk ke lahan pertanian
Sejumlah petani kelapa di daerah tersebut juga mengeluhkan murahnya harga kelapa hal ini sangat merugikan para petani kelapa, Karena keuntungan yang didapat kalau dipanenkan oleh orang lain hanya Rp 500 saja per biji, Kalau dihitung-hitung dengan perawatan, hasil tersebut sangat merugikan. Apalagi kelapa itu baru bisa di panen tiga bulan sekali.
“Kami meminta agar pemerintah daerah dapat memperhatikan para petani kelapa, dan mencari jalan keluarnya bagaimana mengatasi turunnya harga tersebut, kalau perlu bisa mengganding pihak swasta agar ada perusahaan pengolahan minyak atau lainnya, sehingga harga kelapa diwilayah selatan bisa naik sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkatkan,” ucap Darmawati yang juga merupakan koordinator Reses di Dapil III.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan saat melakukan reses di Desa Ramban Kecamatan Mentaya Hilir Utara mereka memgusulkan adanya pembangunan sumur bor karena masyarakat di sana sangat memerlukan pasokan air bersih, selama ini mereka hanya mengandalkan air sumur, dan sungai kalau musim kemarau air sumur jadi kering dan air sungai asin.(tbk)