FOTO : Anggota DPRD Gunung Mas, Untung J. Bangas (kemeja biru) saat hadiri pelatihan pengolahan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sambut Baik Pelatihan bagi UMKM di Gunung Mas

FOTO : Anggota DPRD Gunung Mas, Untung J. Bangas (kemeja biru) saat hadiri pelatihan pengolahan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

 

BERITAKALTENG.com – Kuala Kurun – Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Distrasnakerkop-UKM) Kabupaten Gunung Mas beberapa waktu lalu menggelar pelatihan pengolahan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Berkaitan hal itu, anggota DPRD Gumas, Untung J. Bangas mengharapkan, pelatihan tersebut dapat kontinyu atau berkelanjutan, sehingga ada dampak positif bagi para pelaku usaha UMKM khususnya yang ada daerah setempat.

“Kita berharap Distrasnakerkop-UKM Kabupaten Gumas agar kiranya selalu kontinyu melakukan pelatihan kepada masyarakat. Khususnya bagi para pelaku UMKM yang ada di daerah kita ini,” harapnya, Rabu (18/5/2022).

Dengan kontinyu dilakukannya pelatihan, maka menurut politikus Partai Demokrat ini, para pelaku UMKM nantinya dapat mengembangkan kuliner ciri khas daerah, baik di lingkup daerah maupun meningkat sampai ke tingkat nasional.

“Kami mengharapkan agar kuliner ciri khas Gumas ini bisa dikenal masyarakat luas. Misalnya dari daerah ke provinsi dan lanjut skala nasional. Semoga pelatihan semacam ini dapat berdampak pada pelaku usaha,” terangnya

Sementara itu, Kepala Distrasnakerkop-UKM Kabupaten Gumas Sudin mengatakan, pelatihan itu merupakan angkatan yang pertama bagi para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Gumas. Terutama dilaksanakan di sekitar Kecamatan Kurun, dan akan dilakukan secara berkelanjutan menyasar di beberapa kecamatan.

“Kenapa kita lakukan pelatihan di Kurun dulu, karena ini merupakan upaya menunjang desa wisata di Desa Hurung Bunut. Peserta pelatihan 50 persen kami ambil warga dari Hurung Bunut. Semoga semua peserta nantinya bisa berinovasi menghasilkan kuliner khas yang berdaya saing,” pungkasnya. (stp/hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: