Foto : ilustrasi

Pandemi Covid-19 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kalteng

Foto : ilustrasi

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) Kalimantan Tengah (Kalteng), Yudo Herlambang menyebutkan, dengan merebaknya Corona Virus Disease (COVID-19) di hampir seluruh wilayah Indonesia, berdampak terhadap melambatnya perekonomian global dan nasional.

“Ekonomi global diprakirakan tumbuh sebesar 2,5 persen (yoy) pada tahun 202), melambat jika dibandingkan prakiraan sebelumnya, yang tumbuh sebesar 3,0 persen (yoy). Ekonomi nasional diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,2 hingga 4,6 persen (yoy) pada tahun 2020, melambat dibandingkan prakiraan sebelumnya, yang tumbuh pada kisaran 5,0 hingga 5,4 persen (yoy),” Ucap Yudo, Rabu (07/04).

Sementara, ekonomi Kalimantan Tengah (Kalteng) diprakirakan, tumbuh pada kisaran 5,6 hingga 6,0 persen (yoy), melambat dibandingkan prakiraan sebelumnya, yang berada pada kisaran 6,0 hingga 6,4 persen (yoy), dan capaian tahun 2019 yang tumbuh sebesar 6,16 persen (yoy).

Kemudian, dari sisi penawaran, melambatnya ekonomi Kalteng diprakirakan bersumber dari sektor perdagangan, yang terdampak langsung, dari menurunnya aktivitas masyarakat diluar rumah.

Lebih lanjut, Yudo menerangkan, menurunnya aktivitas masyarakat juga mempengaruhi penurunan omset dari sejumlah hotel, dan restoran serta UMKM sehingga kinerja pada sektor Akomodasi, Makanan, dan Minuman diprakirakan terkoreksi cukup signifikan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.

“Selain itu, sektor lain yang berpotensi terdampak langsung yaitu sektor transportasi, seiring dengan menurunnya aktivitas perjalanan masyarakat, baik di dalam maupun keluar Kalteng,” Katanya

Kembali Diterangkannya, dari sisi permintaan domestik diperkirakan mengalami perlambatan, disebabkan oleh melemahnya permintaan masyarakat terhadap barang sekunder dan tersier dikala pembatasan aktivitas (sosial atau physical distancing), sebagaimana adanya protokol kesehatan di tengah upaya pencegahan pandemi COVID-19.

Disamping itu, aktivitas investasi baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun Swasta, juga terdampak, seiring dengan penundaan proyek dan realokasi anggaran dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.

Sambung Yudo, dibutuhkan koordinasi, sinergi, dan partisipasi aktif langsung dari masyarakat Kalteng, dalam meredam perlambatan ekonomi yang tengah terjadi.

“Pemerintah Kalteng, telah menempuh serangkaian kebijakan yang sudah cukup baik, untuk memitigasi penyebaran virus, seperti meliburkan sejumlah sekolah, menerapkan skema
Bekerja dari Rumah, dan membatasi jam beroperasi sejumlah perdagangan,” Imbuhnya.

Yudo menambahkan, keterlambatan ekonomi, merupakan konsekuensi logis dari merebaknya pandemi COVID-19. Namun, upaya untuk mencegah penyebaran virus, merupakan hal paling prioritas, untuk memitigasi dampak ekonomi lanjutan, yang dapat terjadi dari merebaknya pandemi ini.

“Partisipasi aktif, dan kerjasama dari masyarakat, adalah kunci utama dalam rangka meredam dampak COVID-19, terhadap perekonomian di wilayah Kalimantan Tengah ini,” Pungkasnya.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: