
Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Sebetulnya ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, untuk menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana salah satunya ialah dengan mengembangkan Rumah Potong Hewan (RPH), yang ada di bawah naungan Dinas Pertanian Kota Palangka Raya.
Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf kepada awak media, di sela-sela kesibukannya. Lanjut Wahid sapaan akrabnya ini mengatakan, RPH yang terdapat di sejumlah titik ini, seperti di Jalan Sudirman.
Kemudian, di Kelurahan Kalampangan lebih tepatnya seberang RSUD Kota Palangka Raya, saat ini telah memiliki tim khusus, butcher dan juru sembelih halal (Juleha), yang mana RPH tersebut, satu-satunya tempat yang memiliki tim, dengan proses penyembelihan sesuai ajaran agama Islam. Jadi, masyarakat tidak perlu cemas lagi, untuk mencari tempat pemotongan hewan, yang betul-betul higienis dan halal.
“Karena, dalam tim mereka, ada petugas yang bertanggung jawab melakukan penyembelihan hewan, secara halal menurut agama. Untuk diketahui, tim butcher bertugas menguliti sapi utuh, yang baru selesai disembelih sampai memotong menjadi beberapa bagian, dan siap diangkut untuk didistribusikan ke pasar-pasar yang terdapat di Kota Palangka Raya,” ucap Wahid, Selasa (03/03).
Selain itu, Politisi Golkar ini juga mengatakan, Pemko mendirikan RPH, dengan tujuan sebagai tempat yang memprioritaskan pemotongan daging sapi yang aman, utuh dan halal (ASUH).
Hal tersebut, diberlakukan secara transparan saat melakukan proses pengulitan sapi sampai dengan benar-benar steril, tanpa menyentuh lantai atau lainnya yang terkontaminasi dengan kotoran.
“RPH tersebut, bukan hanya melakukan jasa pemotongan hewan saja, namun mereka juga memastikan hewan dan daging hewan tersebut, benar-benar layak untuk dikonsumsi,” beber Wakil Rakyat daerah terpilih (Dapil) III meliputi Kecamatan Pahandut dan Sebangau ini menambahkan.
Sedangkan, untuk Jam Operasional RPH, dimulai pukul 21.00-23.00 Wib, atau tergantung dengan jumlah sapi yang akan ditangani.
Namun, dari kesemuanya, RPH masih perlu mendapat perhatian dari Pemko, melalui instansi terkaitnya. Sangat disayangkan apabila itu tidak pantau secara berkala.
“Karena RPH, memiliki tim butcher yang kreatif dan juleha yang sudah bersertifikat. Selain itu ada sarana dan prasarana yang masih kurang memadai di RPH, maka perlu kiranya hal tersebut menjadi perhatian kembali untuk pemerintah,” Pungkas Wahid.(YS)