
BeritaKalteng.com, Palangka Raya- Isu mengenai pemindahan ibukota pemerintahan RI akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat disejumlah kalangan masyarakat khsusnya bagi warga Kalimantan Tentah (Kalteng).
Hal ini mengingat, Kalteng merupakan salah satu wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi pemindahan Indonsesia baru selain di wilayah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Untuk itu, sebagai salah satu bentuk kontribusi masyarakat terlebih media terhadap isu yang ada. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalteng menggelar kegiatan NGOBRAS (Ngobrol Santai) dengan
Tema “Palangka Raya Ibukota Pemerintahan RI”.
Seperti yang disampaikan Ketua IJTI Kalteng, Tantawi Jauhari bahwa tahun 2019, IJTI Kalteng mengadakan sesuatu yang berbeda. Selain mengadakan buka bersama, disisipi obrolan santai tentang isu tersebut.
“Kenapa topik ini kita angkat, kami IJTI Kalteng memberikan sumbangsih terhadap situasi tersebut baik terkait pro dan kontra, dampak positif dan negatif.” kata Tantawi sabtu (25/5) di Palangka Raya.
Selain dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi kemahasiswaaan, akademika, Forkompinda dan insar pers di Palangka Raya. Juga menghadirkan beberapa narasumber.
Prespektif atau sudut pandang dari narasumber seperti yang disampaikan Wijanarko Akademisi UPR menyampaikan, Palangka Raya yang master plen seperti jaring laba-laba memiliki kemiripan seperti woshingten DC, sehinga dari dulu benar-benar sudah dipersiapkan.
“Secara Administratif Palangka Raya memiliki luasan wilayah yang cukup besar dan memang dari dulu sudah disiapakan menjadi ibukota Pemerintahan RI.” jelas Wijanarko
Kendati demikian, perlu adanya kesiapan dari beberapa aspek yang ada, seperti kesiapan Infrasfruktur yang memadai, dan kelemahanya ketika terjadi bencana kabut asap. Dimana lahan gambut ketika kering terbakar berpotensi terbakar.
“Ketika lahan gambut terbakar seperti di Pulang Pisau, maka lokasi pemerintahan Ibukota Pemerintahan RI yang direncanakan akan terkena dampak. Membangun ibukota membutuhkan waktu 10 tahun. Kalteng 5 tahun kedepan perlu mempersiapkan diri” pungkasnya.
Asharudin selaku penulis Buku menyampaikan, dalam buku yang berjudul “Palangka Raya Indonesia Masa Depan” yang ditulis pada tahun 2007 lalu. Palangka Raya didirikan bertujuan untuk menjadi Ibukota.
“Berbicara pemindahan ibukota bukan berati memindahkan jakarta ke Palangka Raya. Pemindahan Ibukota dalam konteks pemindahan ibukota pemerintahan. Perlu banyak refrensi kedepanya seperti ada presfektif dari masyarakat lokal.” katanya.
Berkenaan dengan aspek sosial politik, Tuty Dau yang juga merupakan narasumber dalam diskusi tersebut menyampaikan, kalteng persentase ditetapkan sebagai ibukota pemerintahan cukup tinggi meski belum pasti.
“Kita perlu mempersiapkan diri, bagaimana kebiasaan sebelumnya, ketika pemindahan ibukota terjadi, tentunya banyak perubahan terhadap kebiasaan sebelumnya. Nanti akan datang bermacam-macam pola kehidupan.” jelas Tuty Dau.
Dari segi politik sendiri tentu juga berpengaruh besar, dimana tidak ada lagi kedepanya yang dikatakan putra daerah. Oleh sebab itu kebudayaan jangan sampai hilang dan tenggelam.
“kita katakan masyarakat masih belum mampu sehingga dikhawatirkan akan menjadi kesenjangan sosial, intinya mempersiapkan diri, tetap menjaga kebudayaan yang ada.”
Dari hasil diskusi tersebut sejumlah masukan dan saran disampaikan baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat. Seperti disampaikan Alex bahwa ketidak bargaining isu tersebut dikhawatirkan terjadi persoalan sosial di tengah-tengah masyarakat.
“boleh menggunakan tanah masyarakat, tapi perlu ada kontribusi dari pemerintah untuk anak cucu kedepan. Perlu semuanya dipersiapakan baik mengenai Sumber Daya Manusianya, pendidikan, aspek sosial, budaya dan lain-lain.” kata Alex
Saran juga disampaikan Fasa dari GMNI bahwa Kalteng sendiri masih memiliki banyak kekurangan, karena orang sini lebih banyak kontra.
“Banyak aspek yang perlu dibenahi seperti imfrastruktur, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan yang terpenting adalah kesiapan sumber daya manusianya. Perlu adanya masukan hal apa aja yang perlu dipersiapkan” tutupnya.(Aa)