beritakalteng.com – SAMPIT– Hujan mengguyur Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah permukiman dan ruas jalan di dalam kota tergenang air. Seperti halnya, Jalan Nyai Enat dan jalan Barito RT 73 RW 90 Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.
Anggota DPRD Kotim dari Dapil I MB Ketapang Muhammad Kurniawan Anwar, meminta agar masalah itu ditangani secara serius oleh pemerintah kabupaten.
“Warga permukiman tersebut mengeluh tidak bisa beraktivitas di luar rumah, karena ketinggian air mencapai selutut kaki, hal ini juga diakibatkan saluran air atau sungai kecil di daerah tersebut tidak bisa mengalir sebab banyak rumput yang tumbuh di sungai itu,” kata Kurniawan, kemarin (1/2/2021).
Disebutkannya, sebelumnya warga pernah melakukan gotong-royong pembersihan sungai tetapi masih kurang efektif, sehingga normalisasi tidak berfungsi dengan baik.
Pihaknya pun meminta agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), bisa menurunkan alat beratnya untuk melakukan normalisasi.
“Harus dilakukan pembersihan saluran air sungai yang buntu dengan menurunkan alat berat agar saluran tersebut lancar,” ucap Kurniawan.
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengatakan, kalau hanya dilakukan pembersihan secara manual maka akan sulit, apalagi kalau untuk saluran yang tertutup material atau akar kayu, Kalau dengan diturunkan alat berat sehingga mudah melakukan normalisasi dan membongkar material atau akar kayu yang biasanya membuat jalur pembuangan itu tertutup.
“Kami mengkhawatirkan kalau curah hujan di daerah ini cenderung meningkat, bahkan dalam sehari bisa dua kali turun hujan. Tentunya kondisi demikian sangat meresahkan bagi warga yang menjadi langganan banjir,” timpal Kurniawan. (arl)