Palangka Raya, Beritakalteng.com –
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti menyampaikan bahwa pada bulan September 2024, harga berbagai komoditas di Kalimantan Tengah secara umum mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Hal ini menanggapi oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah melaporkan bahwa inflasi year-on-year (y-on-y) pada September 2024 mencapai 1,45 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 105,60.
“Jadi Inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Sukamara sebesar 1,98 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 107,19, sementara inflasi terendah terjadi di Kabupaten Kapuas dengan 1,24 persen dan IHK sebesar 105,84,”ucapnya.
Selain itu, kata Agnes menjelaskan bahwa inflasi terjadi akibat peningkatan harga yang tercermin dari naiknya mayoritas indeks kelompok pengeluaran.
Misalnya Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 2,31 persen, diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki yang naik 0,55 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan perawatan rutin rumah tangga yang meningkat 0,88 persen.
“Dan terkait kenaikan juga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 1,65 persen, kelompok transportasi naik 0,54 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, serta budaya meningkat 0,45 persen,”katanya.
Sebelumnya, kelompok pendidikan mencatat kenaikan sebesar 2,21 persen, diikuti oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang meningkat 1,63 persen. Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami kenaikan tertinggi sebesar 4,12 persen.
Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks termasuk kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun sebesar 0,52 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang menurun sedikit sebesar 0,03 persen.
“Pada September 2024, tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) di Provinsi Kalimantan Tengah tercatat sebesar 0,07 persen, sedangkan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) mencapai 0,05 persen,”jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Inflasi year-on-year (y-on-y) tertinggi pada September 2024 terjadi di Kabupaten Sukamara, yang mencapai 1,98 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,19. Sebaliknya, Kabupaten Kapuas mencatat inflasi terendah sebesar 1,24 persen dengan IHK sebesar 105,84.
Meski demikian, secara month-to-month (m-to-m), tiga kabupaten/kota di Kalimantan Tengah mengalami inflasi, sedangkan satu kabupaten mengalami deflasi.
“Namun, Inflasi tertinggi bulan ke bulan (m-to-m) tercatat di Kabupaten Kapuas, dengan angka inflasi sebesar 0,14 persen. Sementara itu, Kabupaten Sukamara menjadi satu-satunya daerah yang mengalami deflasi m-to-m, sebesar 0,10 persen,”tutupnya. (Ngel)