Foto : Terpilih untuk kedua kalinya, Idariani janji bawa PSSI Barsel akan berprestasi lewat keseriusan pembinaan sepakbola kelompok usia dini.

PSSI Barsel Janjikan Ukir Prestasi Lewat Pembinaan Usia Dini

Foto : Terpilih untuk kedua kalinya, Idariani janji bawa PSSI Barsel akan berprestasi lewat keseriusan pembinaan sepakbola kelompok usia dini.

Beritakalteng.com, BUNTOK – Setelah terpilih kembali sebagai Ketua Umum PSSI cabang Kabupaten Barito Selatan periode 2020-2024, Rabu (28/10/2020), Idariani berjanji akan mengukir prestasi melalui pembinaan usia dini.

Hal tersebut, disampaikan oleh Ida, di sela kegiatan Kongres PSSI cabang Barsel di Aula Hotel Lutfi, Kota Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Barsel, Rabu (28/10/2020).

Dikatakannya, dengan terpilihnya dirinya kembali sebagai ketua, maka kedepannya langkah pertama yang akan diambil, adalah memperbaiki susunan keanggotaan kepengurusan organisasi. Langkah tersebut, diterangkannya, sebagai upaya untuk memperbaiki program PSSI Barsel kedepannya.

Sebab ia meyakini, dengan melibatkan lebih banyak para pemilik club dan para pelaku sepakbola dalam organisasi, maka akan lebih memudahkan untuk mendapatkan masukan kebutuhan apa saja yang harus dilaksanakan oleh PSSI demi memajukan persepakbolaan di daerah bersemboyan Dahani Dahanai Tuntung Tulus itu.

Dengan harapan, agar apa yang kurang baik pada kepemimpinannya di periode sebelumnya bisa diperbaiki dan mempertahankan apa yang dianggap sudah baik.

“Langkah pertama saya, adalah melibatkan para manager club dalam kepengurusan. Artinya, apa yang menjadi kritik mereka selama ini, bisa sama-sama kita benahi dan bisa sama-sama kita formulasikan di dalam,” terangnya.

“Agar apa yang mereka anggap kurang itu, kita sempurnakan dan para pemainnya kita masukan kedalam pengurus supaya bisa bersinergi dengan baik,” imbuh Ida lagi.

Pengambil langkah tersebut harus dilakukan, diakui oleh Ida, pasalnya ia menyadari bahwa dirinya memiliki kekurangan karena bukanlah orang yang ahli dalam dunia olahraga bola sepak itu.

“Kekurangan saya, salah satunya adalah saya bukan pemain bola, saya bukan orang penguasa teknik lapangannya. Sehingga saya harus menempatkan orang-orang yang ahli dalam posisi strategis, agar nanti program kita bisa berjalan dan sinergis,” jelasnya.

Sementara itu, guna mengejar percepatan peningkatan pembangunan dan prestasi persepakbolaan di Barsel sendiri, Idariani berjanji akan lebih meningkatkan program pembinaan usia dini, dengan cara memperbanyak turnamen-turnamen untuk kelompok usia dan juga mewajibkan setiap club profesional di Barsel untuk selalu melibatkan pemain kelompok usia kedalam tim mereka dalam kompetisi.

Selain itu, katanya lagi, guna menciptakan pemain-pemain yang profesional dan mumpuni, PSSI Barsel juga akan berupaya untuk membangun sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) dibawah naungan organisasi mereka.

Hal itu, diakuinya sejalan dengan program PSSI pusat dan PSSI Provinsi Kalimantan Tengah yang menginginkan peningkatan kualitas mulai dari usia muda.

“Untuk kedepannya, kita akan lebih memfokuskan pembinaan kepada generasi muda dan usia dini. Contohnya walaupun kita melakukan open turnamen seperti Bupati Cup, untuk aturan kita masukan setidaknya usia 15, 17 dan 23 itu, bisa masuk sekian persen dari pemain itu sendiri,” contohkannya.

“PSSI akan memprogramkan memiliki SSB yang berada langsung dibawah naungan PSSI, pemain-pemain terbaik dari setiap SSB itu nanti akan kita bina, sehingga itu nanti yang akan menjadi pemain Barsel junior,” pungkasnya.

Itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI Provinsi Kalimantan Tengah, Dodi yang menghadiri langsung kegiatan yang merupakan bagian dari kalender PSSI Kalteng tersebut, dengan tujuan pemilihan anggota Esco.

Sebab berdasarkan peraturannya, apabila masa kepengurusan telah habis, maka wajib dilakukan pemilihan kepengurusan kembali.

“Kita disini hanya mencari Esco, yang terdiri dari satu orang ketua, satu orang wakil ketua dan lima orang anggota Esco, itu nanti yang di SK-kan oleh Asprov,” ungkapnya.

Bahkan, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional, hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah baik di tingkat provinsi bahkan sampai ke tingkat kabupaten dan kota.

“Dimana disebutkan di dalam Inpres tersebut, bahwa Menteri sampai kebawahnya, Gubernur, Bupati, Walikota, BUMN sampai kebawahnya, wajib menganggarkan dana untuk pembangunan dan pembinaan sepakbola, terutama di kelompok usia dini,” jelas Dodi.

Inpres Joko Widodo tentang percepatan persepakbolaan nasional itu, merupakan bentuk sinergitas antara pemerintah dengan PSSI yang mengharapkan keseriusan semua stakeholer dalam melakukan pembinaan usia dini, guna mengejar target Indonesia Emas lima sampai sepuluh tahun akan datang.

“Difokuskan untuk pembinaan usia dini, jadi Pak Presiden sinergi dengan PSSI, karena (target) PSSI-pun Indonesia emas itu, lima sampai sepuluh tahun kedepan,” katanya.

Tidak lupa, Dodi juga menyampaikan rasa bangga terhadap PSSI Barsel yang merupakan satu-satunya organisasi olahraga sepakbola di Kalteng dengan votter terbanyak.

“Kita merasa salut dengan Barsel, ternyata votternya ada 43 dan itu hadir semua disini bukan fiktif. Ini merupakan yang terbanyak di Kalteng, sudah cukup bagus organisasinya sudah jalan, tinggal menjalankan program kedepannya saja yang harus serius seperti apa,” pujinya.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *