Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Bertepatan dengan HUT ke 74 Tahun Kemerdekaan RI, Bank Indonesia meluncurkan aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking yang disebut QR Code Indonesian Standart (QRIS), pada tanggal 17 Agustus 2019, di Jakarta.
Hal ini, seperti yang disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Kalimantan Tengah (Kalteng), Rihando dalam lounching aplikasi QRIS dan penerapan ketentuan baru Sistem Kliring Nasional BI, yang diadakan di ruang Hapakat kantor perwakilan BI Kalteng, Jalan Diponegoro Kota Palangka Raya, Senin (26/08) pagi ini.
Rihando menyampaikan, aplikasi QRIS itu sendiri adalah aplikasi berbasis android, yang diluncurkan oleh BI, berupa Quick Response (QR) Code, untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
Implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020, guna memberikan masa transisi persiapan bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi visi sistem pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu.
Lanjut Rihando, dalam peluncuran aplikasi QRIS ini, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan QRIS yang mengusung semangat UNGGUL (UNiversial, Gampang, Untung dan Langsung), bertujuan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia Maju. Dimana, semangat ini sejalan dengan tema HUT Ke 74 Kemerdekaan RI.
“QRIS disusun oleh BI dan asosiasi sistem pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co, untuk mendukung interkoneksi dengan sejumlah aplikasi serupa,” jelasnya.
Kembali dikatakannya, untuk tahap awal QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment model Merchant Presented Mode (MPM), dimana penjual (merchant), yang akan menampilkan QR Code pembayaran, yang akan dipindai oleh pembeli (Customer), ketika melakukan transaksi.
“Sebelum siap diluncurkan, spesifik teknis standar QR Code dan interkoneksinya, telah melalui berbagai uji coba (piloting), pada tahap pertama pada bulan September hingga November 2018, dan tahap kedua pada bulan April hingga Mei 2019,” pungkasnya.(YS)