Perkembangan Harga Komoditas Maret 2024 Terpantau Alami Peningkatan

PALANGKARAYA – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah di 4 kabupaten/kota, pada Maret 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,72 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,15 pada Maret 2023 menjadi 105,96 pada Maret 2024.

Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro menyampaikan bahwa perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2024 secara umum dibandingkan bulan yang sama tahun lalu menunjukkan adanya peningkatan.

“Tingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,66 persen dan 0,39 persen. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran,” kata Eko, Senin (01/4/2024)

Indek kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 5,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,19 persen,

Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,70 persen, kelompok kesehatan 1,16 persen, kelompok transportasi 0,83 persen.

Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,51 persen, kelompok pendidikan 2,40 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,27 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,19 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki turun sebesar 0,13 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024, antara lain beras, ikan gabus, Sigaret Kretek Mesin (SKM), telur ayam ras, tomat.

Dilanjutkan gula pasir, ikan nila, udang basah, emas perhiasan, bawang putih, ikan saluang, Sigaret Kretek Tangan (SKT), makanan ringan/snack, biskuit, nasi dengan lauk, sewa rumah, susu bubuk, cabai merah, sekolah dasar, dan ketimun.

Sementara komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan papuyu, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, baju muslim wanita, bensin, daun singkong, bawang merah, sabun mandi cair, masker, ikan layang/ ikan benggol.

Disusul seragam sekolah anak, semen, sepatu anak, daging sapi, daging babi, tissu, sabun cair/cuci piring, tahu mentah, ikan gembung/ ikan banyar/ ikan gembolo/ ikan aso – aso, dan ikan sepat siam.

Sementara Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m pada Maret 2024, antara lain daging ayam ras, beras, cabai rawit, telur ayam ras, angkutan udara, ketimun, kacang panjang, emas perhiasan, ikan papuyu, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, minyak goreng, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan peda, bayam, kangkung, es, ikan patin, ikan lais, gula pasir, dan mobil.

Sementara komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi m-to-m,antara lain: ikan gabus, ikan asin sepat, bawang merah, rempela hati ayam, dan ikan saluang.

Pada Maret 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,13 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen.

Kelompok kesehatan 0,03 persen, kelompok transportasi 0,08 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,04 persen, kelompok pendidikan 0,08 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,24 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,07 persen.

“Pada Maret 2024, seluruh kota IHK di Provinsi Kalimantan Tengah yang berjumlah 4 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 3,35 persen dengan IHK sebesar 106,83 dan terendah terjadi di Sampit sebesar 2,43 persen dengan IHK sebesar 105,28,” tutupnya.(a2)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: