FOTO : Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro

Naiknya Harga Hampir Seluruh Indeks Kelompok Pengeluaran Sebabkan Inflasi di Februari 2024

PALANGKARAYA – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah di 4 kabupaten/kota yakni Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit), Kota Palangkaraya, Kapuas, dan Kabupaten Sukamara pada Februari 2024 secara umum menunjukan adanya peningkatan.

Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro menyampaikan bahwa selama Februari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,46 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,74 pada Januari 2023 menjadi 105,27 pada Januari 2024.

“Tingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar -0,46 persen dan -0,27 persen. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran,”kata Eko Marsoro, Selasa (05/4/2024)

Indeks kelompok pengeluran yang dimaksud ujar Eko yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,83 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,19 persen.

Disusul kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,90 persen, kelompok kesehatan 1,15 persen, kelompok transportasi 1,27 persen.

Selanjutnya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 3,04 persen, kelompok pendidikan 2,40 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,26 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,03 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks lanjut Eko menjelaskan, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain beras, ikan gabus, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tomat, gula pasir, ikan nila, bawang putih, udang basah.

Disusul emas perhiasan, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ikan saluang, angkutan udara, nasi dengan lauk, makanan ringan/snack, telur ayam ras, biskuit, cabai merah, ikan asin sepat, sewa rumah, dan susu bubuk.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, antara lain daging ayam ras, ikan papuyu, minyak goreng, bawang merah, baju muslim wanita, bahan bakar rumah tangga.

Ikan layang/ikan benggol, sabun mandi cair, daging babi, masker, semen, kacang panjang, daun singkong, sepatu anak, daging sapi, solar, ikan selar/ikan tude, ikan asin telang, jagung manis, dan tisu.

Sementara komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi m-to-m pada Februari 2024, antara lain beras, telur ayam ras, ikan gabus, angkutan udara, minyak goreng, bakso siap santap.

Disusul kangkung, cabai merah, mie kering instant, ikan kapar, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, ayam bakar, ikan bakar, udang basah, gula pasir, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM),dan bawang merah.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m,antara lain daging ayam ras, ikan nila, ikan patin, ikan papuyu, ikan bandeng/ikan bolu, ikan lele, bahan bakar rumah tangga, ikan peda, dan daging sapi.

Pada Februari 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,81 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen.

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,04 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen, kelompok transportasi 0,13 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,04 persen; kelompok pendidikan 0,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran 0,24 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,06 persen.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: