PALANGKARAYA – Diabetes telah menjadi masalah kesehatan yang semakin meresahkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Kalimantan Tengah, angka kasus diabetes terus meningkat dari tahun ke tahun.
Penyakit ini tidak memandang usia atau jenis kelamin dan seringkali disebabkan oleh pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Penderita diabetes cenderung mengalami peningkatan stres oksidatif, yang merupakan ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh.
Dalam upaya memperbaiki kualitas hidup komunitas dan memberikan solusi kreatif terhadap masalah kesehatan yang serius.
tim dari Fakultas Kedokteran, Universitas Palangka Raya (FK UPR) yang terdiri dari beberapa dosen dan mahasiswa telah merancang sebuah proyek pengabdian kepada masyarakat yang inovatif.
Proyek ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh penderita diabetes melalui penggunaan pangan lokal yang khas.
Dosen yang terlibat dalam PkM tersebut adalah dr. Ni Nyoman Sri Yuliani, Sp.GK (Ketua), Oktaviani Naulita Turnip, S.Si., M.Biomed., Hanasia, S.Pd., M.Biomed., Nisa Kartika Komara, S.Si., M.Biomed., dan Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi Ahmad, S.Ked., M.Biomed dibantu oleh tujuh mahasiswa Fakultas Kedokteran.
Inovasi unik yang diusulkan oleh tim tersebut disebut “AKANG,” singkatan dari kombinasi tanaman kelAKai dan ikan saluANG sebagai cemilan yang memiliki potensi untuk menekan stres oksidatif pada penderita diabetes.
Tanaman kelakai adalah sayuran air khas daerah, sedangkan ikan saluang adalah ikan air tawar yang lezat, keduanya melimpah di Kalimantan Tengah.
Keduanya digabungkan dalam hidangan cemilan yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat. Ikan Saluang mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, lemak, zat besi, seng, serta protein esensial dan non-esensial.
Di sisi lain, tanaman kelakai mengandung senyawa aktif seperti saponin, tannin, fenol, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, beta karoten, dan steroid.
Kandungan-kandungan ini dapat membantu menurunkan radikal bebas dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres oksidatif yang berperan penting dalam perkembangan penyakit diabetes.
Kombinasi kedua komoditas ini diharapkan dapat menjadi pangan lokal yang mudah dibuat, terjangkau secara ekonomis, dan memiliki manfaat signifikan untuk menekan stres oksidatif pada penderita diabetes.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bersama mitra, yaitu peserta Posyandu Lansia GKE Hosianna yang merupakan binaan Puskesmas Pahandut, Kecamatan Jekan Raya, kota Palangka Raya. Partisipasi masyarakat dalam proyek ini mendapatkan apresiasi yang sangat positif.
masyarakat berharap bahwa inisiatif semacam ini akan berlanjut dan berkembang menjadi program berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Salah satu peserta bernama Ibu Elizabeth mengungkapkan, Kegiatan ini sangat membantu kami memahami lebih banyak tentang diabetes, dan cemilan AKANGnya enak serta sehat.
“Terima kasih kepada tim yang telah melaksanakan kegiatan ini. Kami merasa sangat terbantu dan senang.” kata Elizabeth, Rabu (01/11/2023)
Dr. Ni Nyoman Sri Yuliani, Sp.GK, selaku ketua tim, berharap bahwa proyek ini akan memberikan manfaat yang nyata bagi penderita diabetes, khususnya di Kecamatan Pahandut.
“dan mungkin dapat menjadi contoh bagi inisiatif serupa di daerah lain. Kami juga berharap bahwa proyek ini akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga pangan lokal dan kesehatan, terutama dalam menghadapi diabetes melitus.” kata Yuliani.
Kegiatan PkM ini dapat terlaksana berkat bantuan hibah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPR yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA PNBP) Tahun 2023.
Menurut Dr. Ir. Evi Veronica, MS. selaku ketua LPPM UPR, kegitan pengabdian dosen adalah upaya tahunan untuk mendukung Dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara LPPM, para peneliti, dosen, serta mahasiswa untuk mampu memberikan dampak positif yang signifikan pada masyarakat,”
“saya berharap kegiatan ini tidak hanya membantu memperluas cakupan penelitian dan kontribusi kami pada masyarakat, tetapi juga menggarisbawahi komitmen kami untuk berkontribusi secara berkelanjutan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar,” bebernya.
Kerjasama antara FK UPR dan Posyandu Lansia binaan Puskesmas Pahandut diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak.
Proyek “AKANG” adalah contoh bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan solusi konkret untuk masalah kesehatan masyarakat sambil mendukung perekonomian lokal. Ini juga merupakan bukti bahwa inovasi lokal dapat menjadi solusi untuk tantangan global seperti diabetes.(a2)