Beritakalteng.com, BUNTOK – Hilang kendali, sebuah tongkang bernomor lambung Soekawati 303 bermuatan batu bara yang ditarik oleh Tugboat Harlina 105 menabrak Vender Jembatan Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Rabu (1/2/2023).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.40 WIB ini, menyebabkan Vender Jembatan Kalahien sebelah kiri arah turun dari hulu sungai Barito roboh dan bagian lambung depan kiri tongkang robek.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh petugas pandu Posko Jembatan Kalahien, Paning Mulamaleh atau yang akrab disapa Bobo, tongkang tersebut mengalami hilang kendali dikarenakan adanya arus yang kuat di sekitar jembatan dan keterlambatan nahkoda untuk meningkatkan kecepatan Tugboat penarik, sehingga tidak mampu mensejajarkan depan tongkang dengan posisi Tugboat.
“Setelah kejadian kita selaku masyarakat ambil inisiatif kapal tersebut kita ikat kurang lebih 1 Km dari jembatan ke arah selatan, dan setelah kita ikat, kita lapor ke pihak yang berwajib, yaitu Pospol desa Kalahien beserta Polsek Dusun Selatan,” terangnya.
Di tempat yang sama, koordinator asist boat jembatan Kalahien, Jhon, menerangkan bahwa Tugboat Harlina 105 tidak ada bekerjasama dengan pihaknya dalam hal pandu kapal.
“Kalau yang ini (Harlina 105) tidak mengikuti aturan kita, dia pun tidak mau untuk di asist. Belum ada sama sekali kerjasama,” tukasnya.
Sementara itu, kapten kapal Tugboat Harlina 105, Rusli, mengaku sudah berusaha untuk mengikuti jalur sesuai dengan yang diarahkan oleh pandu alam di kapal dan pemandu yang ada atas jembatan Kalahien.
Namun, karena harus menghindari tongkang yang kandas di gosong tengah Barito yang berjarak ratusan meter dari dekat jembatan, mau tidak mau dia mengarahkan kapal menuju ke sebelah kanan atau tepian sungai Barito di sebelah barat, atau seberang desa Kalahien.
Akhirnya dikarenakan arus yang sangat kuat dari arah kanan kapal, tongkang bermuatan sekitar 7.300 metrik ton batu bara tersebut tidak mampu dikendalikan oleh Tugboat, meskipun sudah mengerahkan maksimal kekuatan kapal yakni sekitar 1.500 RPM.
“Waktu kita tembak di tengah jembatan, kebetulan ini ada tongkang ini di tengahnya, tongkang yang kandas itu. Pas kita swing sedikit, ini tongkang nya (kami) lari ke arah jembatan terus, jadi kami sudah RPM penuh, 1.500 RPM tapi ini tongkang nya tidak mau belok, tidak mau ke kanan, jadi dia ke kiri terus,” ceritanya sembari menunjukan gambar kronologis kejadian yang ditulis di atas secarik kertas.
“Tongkang akhirnya menabrak vendernya ya, bukan jembatannya. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Allah berkata lain,” tambahnya.
Berdasarkan keterangan Rusli, tongkang yang dibawanya bermuatan setidaknya 7.300 metrik ton yang merupakan batu bara yang diambil dari tongkang yang kandas di wilayah Siwak, Kabupaten Barito Utara, yang rencananya akan dibawa ke Taboneo, Kalimantan Selatan.
Guna penyelesaian masalah tersebut, saat ini kasus tertabraknya Vender jembatan Kalahien oleh tongkang bermuatan batu bara ditangani oleh jajaran Pol Airut Polda Kalimantan Tengah dan Polres Barito Selatan.(Sebastian)