BERITAKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Workshop Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD PKSB) Kalteng merupakan sarana yang baik, sebagai wadah evaluasi bersama atas hasil pembangunan yang telah dicapai terkait pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Leonard S. Ampung mengharapkan adanya koordinasi dan sinergi yang baik antar stakeholders terkait, terutama dalam pelaksanaan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 53 Tahun 2020 tentang RAD PKSB Kalimantan Tengah Tahun 2020-2024
“diharapkan para peserta workshop mendiskusikan hal-hal urgent dalam RAD PKSB di Kalteng, seperti aspek legalitas lahan, aspek kemitraan perusahaan dengan masyarakat sekitar kebun, aspek budidaya kelapa sawit, aspek sarana dan prasarana, serta aspek hilirisasi dan pemasaran,” kata Leonard ketika membuka workshop , di Hotel Best Western Batang Garing, Kota Palangka Raya, Senin (21/11/2022).
Pihaknya mengharapkan aspek tersebut menjadi perhatian bersama, sebagai upaya dalam melakukan inventarisasi terhadap lahan-lahan pekebun sawit yang terindikasi dalam kawasan hutan, karena inti dari RAD PKSB adalah dalam rangka peningkatan produksi sawit dan peningkatan legalitas lahan para pekebun,” pintanya.
Leo juga menjelaskan harus adanya sinergi antara Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta kementerian terkait agar Rencana Aksi Daerah ini bisa dikawal dengan serius.
“Sinergi ini kita harapkan bisa maksimal, sehingga masyarakat yang ada di sekitar perkebunan sawit secara signifikan bisa merasakan manfaat dari perkebunan berkelanjutan ini, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Rizky R Badjuri menyampaikan bahwa workshop bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendamping sawit rakyat dan pengurus kelembagaan organisasi petani sawit menuju kesiapan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), serta menyelenggarakan pelatihan pendamping sertifikasi usaha (ISPO) pekebun kelapa sawit berbasis kompetensi.
Turut hadir Asisten Deputi Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha Kemenko Bidang Perekonomian Moch. Edy Yusuf, Direktur Program SPOS Indonesia Yayasan KEHATI Irfan Bakhtiar, Kepala Perangkat Daerah provinsi dan kabupaten/kota terkait, Akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat terkait serta undangan lainnya.(*)